Ngopi Santai
Lockdown Olahraga
Sama halnya era milenial yang karib dengan viral, viralnya Corona, kini cenderung liar menggila ke mana-mana
Penulis: DionDBPutra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Secara teoretis, Komite Olimpiade Internasional (IOC) memiliki kewenangan membatalkan olimpiade atau memindahkan dari Tokyo.
Tetapi sejauh ini IOC tampaknya belum mempertimbangkan kedua opsi tersebut.
Hingga dua hari lalu, Jepang memiliki lebih dari 500 kasus Virus Corona di seluruh negeri dengan 12 orang meninggal.
Indonesia Meradang
Hingga Jumat (13/3/2020) sore, tercatat 128.343 kasus aktif covid-19 dengan 4.720 kematian di lebih dari 100 negara di dunia.
Kasus terbanyak tetap di China (80.932) disusul Italia (12.462), lalu Iran (10.075).
WHO -badan kesehatan dunia - telah menetapkan status pandemi. Artinya sudah daya rusak corona berada di level tertinggi.
Dunia terancam sakit, semua tempat harus dipandang kena infeksi.
Tak seorang pun bebas dari ancaman pagebluk.
Indonesia tak kalah meradang. Sampai 13 Maret 2020, 69 orang potitif, 4 meninggal.
Hari demi hari jumlahnya meningkat lekas. Jika terus mengamuk, mestinya Liga 1 Indonesia dan semua event olahraga di tanah air lockdwon sementara dulu.
Bagaimana Bali?
Menarik langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Opsi lockdown selektif! Anies menutup tempat wisata di DKI selama dua pekan.
"Semua destinasi liburan dan tempat wisata ditutup dua minggu ke depan. Ancol tutup, Ragunan tutup, Monas tutup, museum yang dipegang Pemprov tutup. Tujuannya meminimalkan kegiatan warga di ruang yang penuh dengan warga," kata Anies kepada wartawan, Jumat (13/3/2020).
Bali, lumayan banyak suspect corona dalam pantauan (PDP), satu dari empat pasien corona meninggal di sini.
Bali, pusat lalu lalang wisatawan dari seantero dunia. Yang dikunci baru dari tiga negara, China, Italia dan Iran.
Mengingat kasus corona di Indonesia kian gemuk, pemerintah provinsi Bali kiranya tidak tinggal diam.
Lockdown sementara wisawatan mancanegara bisa jadi opsi.
Seorang pengusaha di Denpasar bilang, sekarang jangan dulu pikirkan duit.
Utamakan kesehatan rakyat. Ekonomi bagus tapi dikau sakit, apalah gunanya? (*)