TNI-Polri Diusulkan Hengkang dari Papua Hindari Perang dengan KKB Papua, Mahfud MD: Enggak Mungkin
Pihak Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menolak usulan tersebut karena alasan kepentingan negara.
TRIBUN-BALI.COM - Adanya usulan yang meminta TNI-Polri segera hengkang dari Papua guna meredam teror Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua ditolak.
Pihak Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menolak usulan tersebut karena alasan kepentingan negara.
Bahkan Mahfud MD menyebut kalau sehari saja TNI-Polri ditarik maka akan terjadi kehancuran.
Terlebih lagi, KKB Papua semakin beringas melakukan aksi teror baru-baru ini.
• Covid-19 Pandemi Global, UEFA Akan Gelar Konferensi dan Euro 2020 Berpotensi Ditunda
• Jual Senjata ke KKB Papua, Anggota TNI Pratu Demisla Divonis Penjara Seumur Hidup dan Dipecat
• Rupiah Terus Merosot, Jumat Pagi Tembus Rp 14.649 Per Dolar AS
Contohnya saja warga Tembagapura yang berbondong-bondong mengungsi lantaran takut dengan sepak terjang KKB Papua.
Teror KKB Papua juga menelan korban jiwa dari pihak aparat maupun masyarakat.
Sehingga wajar saja Mahfud MD menolak usulan TNI-Polri ditarik dari Papua.
Hal ini diungkapkan oleh Mahfud MD saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengamanan Perbatasan Negara di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
"Ada yang usul, TNI-Polri enggak usah ikut-ikut, biar enggak terkesan militeristik. Loh bagaimana sebuah negara melarang TNI-Polri masuk menjaga negaranya, enggak mungkin," ujar Mahfud.
Mahfud menegaskan, sejak kali pertama usulan tersebut berhembus, pihaknya mengklaim menjadi orang paling tidak setuju agar TNI-Polri ditarik dari Papua.
Menurut dia, TNI-Polri harus tetap bertahan di Papua.
• Demam dan Batuk, Haruskah Langsung Cek Infeksi Corona?
"Tetap harus ada di situ, tinggal bagaimana berkoordinasinya," ujar dia.
Dia justru mempertanyakan bagaimana mungkin sebuah negara menarik personel TNI-Polri dari salah satu wilayah kedaulatannya sendiri.
"Bagaimana sebuah negara menarik TNI dan Polri dari situ? Hancur. Ditarik sehari saja sudah hancur. Ya harus hadir di situ," tegas dia.
"Tinggal bagaimana itu lebih manusiawi, lebih ke pendekatan kesejahteraan," kata dia.