TNI-Polri Diusulkan Hengkang dari Papua Hindari Perang dengan KKB Papua, Mahfud MD: Enggak Mungkin
Pihak Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menolak usulan tersebut karena alasan kepentingan negara.
Masing-masing KKB Papua, kata Dax, memiliki ego yang cukup tinggi sehingga beberapa kasus penembakan di Papua selama Februari 2020 terjadi dalam waktu yang berdekatan.
"Mungkin agendanya untuk menggagalkan itu (PON dan pilkada).
Belum tentu (antar-kelompok) terkordinir juga, bisa jadi lebih pada solidaritas antar-kelompok saja, jadi di sana bunyi di sini bunyi. Tentu persaingan diantara mereka tetap ada," kata dia.
Namun, Dax mengakui bila saat ini antar KKB Papua di wilayah pegunungan tengah Papua mulai menurunkan ego mereka dan cenderung mulai berkomunikasi.
Hal ini terlihat dengan bergeraknya beberapa KKB Papua menuju Tembagapura, Kabupaten Mimika.
Bahkan, aksi penembakan di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Senin (2/3/2020) lalu, ia anggap dilakukan oleh kelompok baru yang ingin menunjukkan eksistensinya.
"Kalau saya lihat mereka yang di pegunungan tengah nih mulai cair persaingannya, yang di Oksibil ini mau menunjukan eksistensinya," kata Dax.
TNI/Polri akan tetap berusaha menjaga situasi keamanan di Papua kondusif.
Aparat, katanya lagi, akan tetap mengedepankan upaya persuasif dan tetap melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang melakukan aksi kriminal.
Strategi Redam Teror KKB Papua ala Tito Karnavian
Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memiliki strategi khusus untuk meredam teror KKB Papua.
Seperti diketahui, teror KKB Papua semakin beringas baru-baru ini.
Teror KKB Papua membuat ratusan warga Tembagapura mengungsi bahkan jatuh korban jiwa dari pihak TNI.
Menanggapai hal itu, Tito Karnavian mengungkapkan strateginya untuk meredam teror KKB Papua.
Tito Karnavian meminta agar Pemerintah Daerah Mimika menjalin komunikasi dengan tokoh setempat yang disegani agar dapat berdialog dengan KKB Papua.