Hari Ini Janu Pulang ke Klungkung, Dinkes Pantau Kesehatan ABK Diamond Princess Itu Hingga 14 Hari

Hari Ini Janu Pulang ke Klungkung, Dinkes Pantau Kesehatan ABK Diamond Princess Itu Hingga 14 Hari

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - ABK Kapal Diamond Princess I Ketut Janu Artika, Minggu (15/3/2020), dijadwalkan akan pulang ke rumahnya di Banjar Meranggen, Desa Tangkas, Klungkung, Bali.

Ia dinyatakan sehat, dan sebelumnya telah menjalani masa karantina di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.

Namun demikian, kesehatan Janu Artika masih akan tetap dipantau Dinas Kesehatan Klungkung sampai dua minggu ke depan.

Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Swapadni menjelaskan, ABK Diamond Princess asal Klungkung hanya satu orang, yakni Ketut Janu Artika.

• Suardana Lega Putranya Bisa Pulang, Janu dan WNI Kru Diamond Princess Dijemput Kembali ke Indonesia

• Hanya Tinggal Kru Asal Indonesia Tertahan di Kapal Diamond Princess, Ini Kata Janu Artika

Setelah menjalani karantina di Pulau Subaru, Janu Artika diberikan Health Alert Card (HAC).

Surat itu sebagai bukti Ketut Janu Artika pulang dalam keadaan sehat dan bebas infeksi Covid-19.

"Health Alert Card sebagai bukti Janu Artika pulang dalam keadaan sehat, setelah dilakukan berbagai pemeriksaan dan karantina terkait aktivitasnya sebagai ABK Diamond Princess," ungkap Adi Swapatni.

Meski demikian, sesuai protap Dinas Kesehatan Klungkung tetap harus memantau kesehatan Janu Artika hingga 14 hari ke depan.

Pemantauan kesehatan terhadap Janu Artika, nantinya terus dilaporkan ke Dinas Kesehatan Pemprov Bali.

• Dihantui Virus Corona, Ketut Janu Pasrah Dikarantina di Pulau Terpencil, Jokowi: Jangan Anggap Mudah

• Pejabat Klungkung Ungkap Status Ketut Janu Artika yang ada di Diamond Princess

"Kami terus koordinasi, dan laporkan kondisi kesehatannya ke Dinkes Provinsi," ungkap Adi Swapatni, Minggu (15/3/2020).

Sementara saat ini, Dinkes Klungkung melakukan pemantaun terhadap empat orang di Klungkung terkait virus corona Covid-19.

Empat orang yang menjadi pemantuan, tiga diantaranya Warga Negara Asing (WNA).

Sedangkan satu orang lagi warga Indonesia yang baru pulang dari kerja di kapal pesiar.

“Dua WNA sudah pulang ke negaranya. Satu orang lagi masih tinggal di Nusa Penida,” ungkap Swapatni.

Menurut Swapatni, keempat orang yang dipantau tidak memiliki gejala batuk, demam dan sebagainya.

Pemamtauan dilakukan sebagai langkah antisipasi, karena sempat kontak dengan pasien dalam pengawasan Covid-19.

(*)