Diragukan Ahli Barat, China Ungkap Pasien Corona Lebih Cepat Sembuh dengan Metode Obat Tradisional
Virus corona atau COVID-19 yang pertama kali mewabah di Wuhan, China, sejak Januari 2020 menyebabkan ribuan orang terinfeksi.
TRIBUN-BALI.COM - Wabah virus corona menjadi kewaspadan khusus seluruh negara di dunia setelah dinyatakan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Virus corona atau COVID-19 yang pertama kali mewabah di Wuhan, China, sejak Januari 2020 menyebabkan ribuan orang terinfeksi.
Data per Senin (16/3/2020) melaporkan di China orang yang terinfeksi mencapai 80.860 orang.
Sementara mengutip laporan thewuhanvirus.com, 3.213 orang telah meninggal dunia akibat virus tersebut.
Sementara itu, 67.752 warga China berhasil sembuh.
Tingkat kesembuhan pasien sebesar 83,79 persen.
CNN melaporkan, China memiliki metode pengobatan yang ampuh dalam menyembuhkan pasien Corona.
Ketika para ilmuwan berlomba untuk menemukan obat dan vaksin, China beralih ke pengobatan tradisional.
China meyakini pengobatan kuno dapat membantu.
"Dengan menyesuaikan kesehatan tubuh dan meningkatkan kekebalan, pengobatan tradisional China dapat membantu merangsang kemampuan pasien untuk melawan dan pulih dari penyakit," kata Yu Yanhong, wakil kepala China's National Administration of Traditional Chinese Medicine, dalam konferensi pers minggu lalu.
Yu menambahkan, penggunaan obat tradisional merupakan cara yang efektif.
Pasalnya, obat tradisional telah membantu melawan virus di masa lalu.
SARS tahun 2002-2003 yang menewaskan ratusan orang di China telah ditumpas berkat obat tradisional.
Sejauh ini, lebih dari 50.000 pasien virus Corona telah keluar dari rumah sakit di China.
Sebagian besar dari mereka sembuh karena konsumsi obat tradisional China.