Corona di Indonesia
Kasus Corona Meningkat, Wisata Rafting di Karangasem Ditutup Sementara, Karyawan Dirumahkan
Diantaranya peerusahaan wisata bahari rafting disekitar aliran Sungai Telagawaja, Desa Muncan, Kecamataan Selat, Kabupaten Karangasem.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Sebagian objek wisata bahari di Karangasem akan ditutup mengingat meningkatnya penemuan kasus corona di Indonesia.
Diantaranya peerusahaan wisata bahari rafting disekitar aliran Sungai Telagawaja, Desa Muncan, Kecamataan Selat, Kabupaten Karangasem.
Managemant BMW Rafting, I Made Agus Kertiana mengatakan, perusahaan BMW rafting rencana akan ditutup mulai Sabtu (21/3/2020) mendatang, sampai kondisi membaik.
Penutupan dilakukan untuk antisipasi sesuatu tidak diinginkan. Mengingat tamu yang rafting di dominasi tamu mncanegara.
• Dampak Wabah COVID-19, Hari Ini 55 Flight Dibatalkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai
• Pasca Pelantikan, Pengurus Pengprov ESI Bali Simakrama dengan Wagub Bali
"BMW Rafting penutupan rancana mulai besok. Kami sudah menghubungi ke perusahaan rafting lain. Hampir semua perusahaan setuju menutup. Cuma, penutupan rafting yang lain dilakukan bertahap karena ada tamu yang sudah booking dari dulu,"kata Kertiana, Jumat (20/3/2020) siang.
Penutupan rafting dilakukan karena penyebaran virus corona kebanyakan dari wisatawan mancanegara.
Banyak warga yang was - was dan khawatir dengan penyebaran corona. Mengingat pengguna jasa rafting hampir 90 persenan berasal dari mancanegara. Karyawan juga menerimanya.
"Penutupan ini bersifat sementara serta kondisional. Kalau seandainya penyebaran (virus) menurun kemungkinan penutupan cuma 2 minggu. Semoga kondisi segera membaik,"harap Kertiana, pria yang juga jabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Karangasem.
Penutupan rafting bagian dari pencegahan penyebaran corona.
Apalagi pemerintah pusat, provinsi Bali, dan Kabupaten menghimbau agar masyarakat menjauhi keramaian.
"Kegiatan rafting bagian dari keramaian. Makanya kegiatan rafting di lockdown sementara, hingga membaik,"ungkapnya.
Ditambahkaan, penutupan BMW rafting juga karena turunnya pengunjung. Setelah merebaknya virus corona tamu yang berkunjung untuk rafting turun.
Yang biasanya perhari mencapai ratusan orang, kini hanya 10 saampai 15 orang perhari. Harapannya virus mematikan bisa segera diobati.
"Penutupan BMW Rafting sudah disosialisasikn kepada agen wisatawan di Bali. Mereka juga mengerti dengan kebijakan yang diputuskan menagemant rafting,"aku Made Agus Kertiana, pemilik asal Desa Rendang.
Kepala Dinas Pariwisata Karangasem, I Ketut Sedana Merta mengatakan, sampai kemarin baru 1 perusahaan yang menutup yakni BMW Rafting.
Penutupan memang kaarena inisiastif pemilik, bukan pemerintah. Dari pemerintah tak bisa melarang lantaran wewenang dari perusahaan.
"Baru ada satu perusahaan yang mengajukan penutupan. Mulai 21 Maret 2020 sampai 4 April 2020, dan akan menginfokan jika kondisi sudah membaik. Besok rencana akan mendatangi perusahaan rafting di Telagawaja untuk memastikan,"imbuh Ketut Sedana Merta, kemarin.
Akibat penutupan, pendapatan asli daerah (PAD) Karangasem dari sektor rafting terancam hilang sampai ratusaan juta.
Mengingat jumlah rafting yang menyumbang PAD sebanyak 7 perusahaan. BMW Rafting adalah perusahaan yang paling banyak memberi pendapatan ke Karangasem.
Untuk diketahui, target pendapatan asli daerah dari rafting tahun 2020 mencapai 549 juta.
Hingga pertengahan Maret 2020 baru terealisasi sekitar 197 juta lebih.
Rinciannya yakni Januari 112 juta lebih, Februari sekitar 63 jutaan lebih, dan Maret 21 juta. Semoga target bisa dapat terealisasi.
Karyawan Sementara Dirumahkan
Managemant BMW Rafting, I Made Agus Kertiana mengaku, karyawan BMW rafting sementara dirumahkan.
Mengingat aktivitas rafting ditutup untuk sementara. Selama dirumahkan, karyawan kemungkinan diberi uang oleh menagemant. Nominalnya sesuai kemampuan keuangan perusahaan.
"Di BMW Rafting ada sekitar 165 karyawan. 125 karyawan tetap, serta 45 karyawan freelance. Kebijakan ini diterima oleh karyawan,"ungkap I Made Agus Kertiana.
Karyawan yang dirumahkan dipersilahkan untuk istirahat sementara, hingga kondisi kembali membaik serta normal lagi.
Karyawan akan kembali dipanggil setelah kondisi kembali membaik, serta perusahaan broperasi lagi.
Karyawan BMW Rafting menerima dengan keputusan ini.
"Mereka berharap kondisi segera mebaik, sehingga bisa kerja kembali seperti biasanya,"tambah politisi dari Partai besutan Surya Paloh. (*)