Banjir di Bali
Banjir di Karangasem Tak Kunjung Surut, Anak Tidak Bisa Sekolah, Seragam hingga Buku Pelajaran Basah
Ni Kadek Apriani (40) dan putrinya memandangi jalan yang masih terendam banjir di Dusun Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Ni Kadek Apriani (40) dan putrinya memandangi jalan yang masih terendam banjir di
Dusun Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, Minggu (14/9/2025).
Lima hari sudah, ia harus mengungsi di rumah kerabat karena banjir yang tidak kunjung surut.
Banjir yang terjadi Selasa (9/9/2025) lalu, benar-benar menganggu aktivitasnya.
Ia bahkan tidak bisa memasak sendiri karena kompornya semua basah.
"Kalau saya, yang paling butuhkan sekarang kompor. Semua kompor saya terendam banjir tidak mau hidup," ungkapnya.
Selama banjir ini, Kadek Apriani dan keluarganya tidur dan masak di rumah kerabat.
Baca juga: Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian 5 Korban Banjir Bali, Ratusan Personil Dilibatkan
Pun putrinya, belum bisa bersekolah seperti biasa karena seragam, sepatu, hingga buku pelajarannya semua basah.
"Buku-buku, seragam sekolah semua basah. Sekarang masih saya kumpulin dulu buku anak yang masih bisa diselamatkan. Sementara kondisinya masih seperti ini, anak belum bisa sekolah," ungkap dia.
Menurutnya pemukiman di Dusun Tengading merupakan tempat yang kerap banjir.
Baca juga: Kisah Anjing Bali Moka yang Selamatkan Ayu dan Keluarga Saat Banjir Bandang Menerjang
Namun banjir yang terjadi saat ini paling parah dari sebelum-sebelumnya.
Ia mengatakan, banjir bahkan sampai seleher orang dewasa.
"Saat tinggi air sudah sanpai pinggang, kami segera mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman. Banjir sempat setinggi leher," jelasnya.
Saat ini warga masih berupaya menjemur pakaian ataupun kasur yang basah.
Baca juga: Pemkab Jembrana Bali Sampaikan Duka Mendalam ke Keluarga Korban Banjir, Beri Santunan
Ia berharap pemerintah bisa mencari solusi agar banjir bisa segera surut. Serta mengantisipasi agar banjir tidak lagi terjadi di kemudian hari.
"Semoga ada solusi, agar rumah kami tidak kebanjiran terus," harapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.