Corona di Bali

Cegah Covid-19, Paroki Katedral Denpasar Berlakukan Kebijakan Ketat

Meski Masih Gelar Misa Mingguan, Paroki Katedral Denpasar Berlakukan Kebijakan Ketat, Umat Yang Sakit Diminta Tidak Pergi Ke Gereja

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Umat Katolik melaksanakan Misa Rabu Abu, di Gereja Katedral Denpasar, Rabu (26/2/2020) pagi. 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Keuskupan Denpasar belum memutuskan langkah untuk meniadakan misa harian maupun mingguan, meski begitu langkah antisipatif siap dilakukan pihak gereja.

Dalam surat imbauan Pastor dan Dewan Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar Nomor 73/SEK-GRKD/III/2020 tertanggal 17 Maret 2020 guna menyikapi arahan Presiden Joko Widodo dan Surat Edaran Gubernur Bali No 7194 tahun 2020 serta surat imbauan Bapa Uskup Denpasar No.87/KDPS/MAR/2020.

Melihat perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya di Pulau Bali, maka dilakukan berbagai langkah antisipatif.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 di dalam gereja maka dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan secara berkala di dalam gereja.

Saling Berbalas Komentar, Agnez Mo dan Raphael Maitimo Jadi Sorotan

Jaga Daya Tahan Tubuh Ditengah Pandemi Virus Corona, Askab PSSI Gianyar Gelar Pertandingan Sepakbola

Ramalan Zodiak 21 Maret 2020, Libra Akan Mendapatkan Popularitas, Taurus Berpikirlah

Lalu setiap umat yang akan masuk gereja akan dilakukan pengecekan suhu badan dengan Thermometer Infrared oleh petugas Tatib.

“Penyemprotan disinfektan dilakukan sebelum Misa dan sesudah Misa, waktu berkala sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jika ada umat yang suhu badannya di atas 37,5 derajat celcius diminta untuk pulang dan beristirahat,” terang Pastor Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar, RD Herman Yoseph Babey

Bagi umat maupun petugas liturgi yang menderita sakit demam, batuk, pilek, paru-paru, utamanya gejala Covid-19 diimbau agar tidak perlu datang ke gereja.

Untuk sementara pintu masuk umat hanya melalui pintu gerbang sebelah Barat, sedangkan sisi Timur ditutup.

Umat juga diimbau untuk membawa dan memakai hand sanitizer bagi Prodiakon diwajibkan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun serta memakai hand sanitizer.

Keberadaan air suci di depan gereja juga akan dikosongkan untuk sementara waktu.

Sedangkan ritus Salam Damai masih diperbolehkan bersalaman dengan memberhatikan kebersihan tangan, atau cukup mengatupkan kedua telapak tangan di depan dada atau dengan menundukkan kepala.

“Untuk persembahan juga sementara tidak memakai kantong kolekte, akan disesuaikan,” ujarnya.

Kendati jadwal misa harian dan mingguan masih berjalan, namun ada sejumlah kebijakan lain untuk pencegahan penyebaran Covid-19, seperti ditiadakannya untuk sementara agenda kegiatan rutin, latihan koor, pertemuan Sekami, Misdinar, dan latihan Tablo Orang Muda Katolik.

“Semua kegiatan tamu dan kunjungan dalam gereja ditiadakan, gereja hanya dibuka untuk umum saat Misa berlangsung. Untuk koor nanti lagu yang dipilih lagu yang sudah mengumat, jadi tanpa latihan umat bisa menyanyikannya,” paparnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved