Harapan dari Wuhan Bagi Dunia, WHO: Situasi yang Paling Parah Bisa Berbalik
Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan, Wuhan, Ibu Kota Provinsi Huvei, selama tiga hari berturut-turut nol kasus penularan lokal virus corona.
TRIBUN-BALI.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Wuhan, episentrum wabah virus corona baru di China, pada pelaporan terakhir tidak ada kasus lokal baru, yang memberi harapan kepada seluruh dunia untuk memerangi pandemi.
Kota Wuhan tidak mencatat kasus Covid-19 baru dalam 24 jam, untuk pertama kalinya sejak melaporkan kasus pertama pada Desember dalam wabah yang telah menginfeksi lebih dari 250 ribu orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 11 ribu orang.
Hingga Jumat (20/3/2020), melansir Reuters, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan, Wuhan, Ibu Kota Provinsi Huvei, selama tiga hari berturut-turut nol kasus penularan lokal virus corona.
"Kemarin, Wuhan melaporkan tidak ada kasus baru untuk pertama kalinya sejak wabah dimulai," kata Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual di Jenewa seperti dikutip Channelnewsasia.com.
• 5 Rekomendasi Drama Korea Pendek Ini Cocok untuk Temani Kegiatanmu di Rumah Saat Ini
• Coba Sebelum Membeli, Inilah 9 Tips Memilih Tas agar tak Bikin Sakit Punggung
• Virus Corona Menyebar, Jumlah Penumpang Pesawat Berkurang Drastis hingga 70 Persen
"Wuhan memberikan harapan bagi seluruh dunia, bahwa bahkan situasi yang paling parah bisa berbalik," ujar dia.
"Tentu saja, kita harus berhati-hati, situasinya bisa terbalik. Tetapi, pengalaman kota-kota dan negara-negara yang telah berhasil memukul virus corona memberi harapan dan keberanian kepada seluruh dunia," imbuh Tedros
Hanya, Tedros mengatakan, walau orang lebih tua yang paling parah terkena penyakit ini, orang lebih muda juga tidak luput dari cengkeraman virus corona. Orang muda justru membuat banyak penderita membutuhkan perawatan di rumahsakit.
"Hari ini saya punya pesan untuk kaum muda: Anda bisa terkalahkan. Virus ini bisa membuat Anda masuk rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuh Anda," tegasnya memperingatkan.
"Bahkan jika Anda tidak sakit, pilihan yang Anda ambil tentang ke mana Anda pergi bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati untuk orang lain. Saya bersyukur, begitu banyak anak muda yang menyebarkan berita dan bukan virusnya," kata Tedros.
Dia menyatakan, solidaritas antargenerasi adalah salah satu kunci untuk mengalahkan penyebaran pandemi. (*)