Lockdown Diterapkan, Warga Prancis Tak Borong Tisu Toilet Justru Berbondong Antre Roti Baguette

Warga negara Prancis di tengah kebijakan lockdown tak tertarik sama sekali untuk menambah persedian tisu toilet.

Editor: Ady Sucipto
REUTERS - CHRISTIAN HARTMANN
Patroli polisi Prancis di alun-alun Tocadero dekat menara Eiffel di Paris sebagai lockdown yang diberlakukan untuk memperlambat laju penularan penyakit coronavirus (COVID-19) dimulai pada tengah hari di Perancis, Prancis, Selasa (17/3/2020) 

Dari pengonsumsian sebanyak lebih kurang 600 gram per orang sehari pada tahun 1900, kini turun menjadi 80 gram.

Meski begitu, roti tetap menjadi bagian dari budaya Perancis. Bahkan sampai ke politiknya juga merupakan kebanggan dan ciri khas budaya mereka.

“Negara kemakmuran pertama kali digambarkan di Perancis sebagai sebuah negara yang dapat memberi jaminan kepada masyarakat akan rotinya,” kata Kaplan yang kini tinggal di Inggris.

“Toko roti selalu menjadi sebuah layanan publik yang semu,” tambahnya, mencatat bahwa saat Perang Dunia I dan II, roti menjadi sesuatu yang penting di Perancis.

Bahkan Kaplan menyebutkan dalam krisis terburuk, toko roti harus buka layaknya kantor pemadam kebakaran, apotek, dan rumah sakit.

Presiden National Confederation of Bakeries and Pastry Shops, Dominique Anract, mengatakan bahwa industri toko roti mempekerjakan 180.000 orag di Perancis.

“Roti adalah makanan. Namun roti juga merupakan sebuah hubungan sosial antarmanusia," ucap Anract.

"Beberapa orang memiliki kebiasaan untuk datang ke toko roti setiap hari untuk berbincang."

“Roti juga merupakan makanan pokok yang bisa meyakinkan masyarakat meski dengan adanya globalisasi, kebiasaan telah berubah,” kata Anract.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Lockdown Diumumkan, Warga Perancis Pilih Borong Roti Baguette Ketimbang Tisu Toilet

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved