Stok APD Menipis, Staf Medis Terpaksa Pakai Kantong Sampah untuk Baju Pelindung
Mereka cepat-cepat memindahkan pasien ke rumah sakit terdekat, dan para perawat menyatakan permohonan.
TRIBUN-BALI.COM - Kekurangan Alat Pelindung Diri ( APD), para perawat di rumah sakit NHS (National Hospital Service) Inggris memakai kantong sampah klinis di kepala dan kaki.
Rumah sakit Northwick Park di Harrow, London, menyatakan situasi darurat pada Kamis (19/3/2020) setelah semua tempat perawatan kritis dipenuhi pasien.
24 jam kemudian rumah sakit ini tak mampu lagi mengatasinya.
Mereka cepat-cepat memindahkan pasien ke rumah sakit terdekat, dan para perawat menyatakan permohonan.
Mereka meminta segera disediakan masker, pakaian pelindung, dan sarung tangan, karena stoknya sudah tidak memadai.
Di tengah situasi itu, beredar foto-foto yang memperlihatkan para perawat kelelahan sedang mengenakan kantong plastik berwarna kuning di kepala mereka.
"(Ini) improvisasi APD (Alat Pelindung Diri) untuk setidaknya mencoba melindungi kita dari pasien menular," tulis keterangan di foto itu.
"Kita harus tetap berani untuk kolega kita yang sakit, keluarga, dan pasien kita."
"Itu hanya membuat kami menangis di dalam, tetapi kami menunjukkan wajah yang berani dan tersenyum kepada semua orang," sambung keterangan di caption tersebut.
Seorang perawat yang tidak menyebut namanya, mengatakan pada The Daily Telegraph bahwa mereka mulai menggunakan kantong sampah karena tidak ada pilihan lain.
"Kita bisa tertular virus dengan sendirinya. Kita perlu APD yang memadai sekarang, atau perawat dan dokter akan mati. Sesederhana itu."
"Kami merawat kolega kami sendiri di bangsal setelah mereka tertular virus dari pasien. Bagaimana ini bisa diwajarkan?"
"Ada sangat banyak orang muda di sini, dengan asma dan diabetes. Mereka tidak bisa berhenti batuk, mereka terus batuk, batuk, dan batuk, dan tidak bisa menghentikannya."
Perawat itu juga mengatakan bahwa keluarganya sendiri tidak ingin dia pulang, karena berjaga-jaga kalau membawa virus.
Dr Lisa Anderson, seorang konsultan ahli jantung di rumah sakit St George di London, mengatakan pada BBC Radio 4 kemarin pagi (21/3/2020) bahwa staf kesehatan tidak mendapat perlindungan yang mereka butuhkan.