Corona di Indonesia

Perjuangan Tenaga Medis di RSUP Sanglah saat Menangani Pasien Covid-19, Begini Kisahnya dalam Video

Dukungan pun hadir dari segenap rekan sejawat dan pengunjung, dituangkan dalam video berjudul "Video Untuk Sahabat".

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
Dok. Instagram @SanglahHospitalBali
Potongan gambar video Ruang Isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah Denpasar Bali. 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perjuangan sulit saat ini dijalani oleh tim dokter dan perawat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Bali dalam menangani pasien virus corona (Covid-19).

Dukungan pun hadir dari segenap rekan sejawat dan pengunjung, dituangkan dalam video berjudul "Video Untuk Sahabat".

Video tersebut diunggah dalam akun instagram @SanglahHospitalBali, menunjukkan apresiasi setinggi-tingginya bagi pegawai ruang isolasi yang berjuang keras bahkan mempertaruhkan nyawanya sendiri demi keselamatan orang lain.

Mereka disebut sahabat pejuang kemanusiaan RSUP Sanglah.

Pasien Corona yang Dirawat di Wisma Atlet Sudah 102 orang, Menteri BUMN Erick Thohir Risau

Utamakan Rakyat yang Membutuhkan, Fraksi Demokrat Tolak Rapid Test Covid-19 untuk Semua Anggota DPR

Koster Teken SK, Tujuh Rumah Sakit di Bali Resmi Jadi Rujukan Tambahan Bagi PDP Covid-19

"Disaat kalian sibuk menangani pasien Covid-19, banyak yang peduli dengan perjuangan kalian, kalian tidak sediri, kami ada selalu mendukungmu" begitu ucapan yang tersemat dalam video berdurasi satu menit tersebut.

Dokter Spesialis Paru Ruang Isolasi Nusa Indah, dr. I Gede Ketut Sajinadiyasa menuturkan, keluarga mengkhawatirkan kondisinya saat merawat pasien Covid-19.

"Ya kadang-kadang memang selama merawat  pasien,  keluarga, anak-anak kadang khawatir kalau bagaimana saya tertular," kata dia dalam video berjudul Kisah Kasih di Nusa Indah, Selasa (24/3/2020)

Pihaknya kemudian memberikan pemahaman lebih jauh kepada keluarga tentang bagimana cara pencegahan infeksi.

Sebagai dokter dan tim medis, merekalah garda terdepan untuk menyelamatkan nyawa pasien.

"Setelah diberikan penejelasan mereka menerima kondisi seperti ini," ucap dia

Hal senada disampaikan Kepala Ruang Nusa Indah, Gusti Putu Rai Sumiari, yang mengaku suami dan keluarganya merasa khawatir hingga sempat diminta pindah dari Ruang Nusa Indah.

"Ya keluarga suami takut, sempat diminta pindah," ujar wanita yang telah bertugas di Nusa Indah dalam kurun waktu 8 tahun terakhir itu.

Ia menjelaskan, melaksanakan tugas sesuai SOP sehingga memperhatikan keamanan.

 Bagi dia, tugas ini adalah tugas negara.

"Saya setelah bertugas, mandi dulu, ganti baju, sampai di rumah sebelum menyentuh barang cuci tangan dengan sabun terlebih dahulu," ujarnya.

Direktur Utama RSUP Sanglah, I Wayan Sudana berharap masyarakat menaati anjuran pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Harapnya wabah ini segera berlalu. Mencegah dan mengendalikan wabah adalah tanggung jawab kita semua," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved