Ini 10 Saham BUMN yang Harganya Anjlok Cukup Dalam Sejak Penghujung Tahun 2019
Berikut 10 saham BUMN yang harganya anjlok cukup dalam sejak penghujung tahun 2019 lalu hingga Selasa (24/3/2020)
TRIBUN-BALI.COM - Sejak virus Corona atau Covid-19 muncul di Indonesia, kecemasan melanda sebagian masyarakat.
Kekhawatiran yang muncul karena penyebaran virus yang cepat.
Selain itu dampak yang terjadi akibat Covid-19 juga cukup besar.
Terutama di sektor perekonomian.
• Perempuan Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Rumah Bedeng Jembrana, Satgas Covid-19 Langsung Evakuasi
• Pintu Masuk-Keluar Bangli Dijaga Ketat Polisi dan Pecalang, Upaya Pencegahan Penyebaran Virus Corona
• BREAKING NEWS - Widarmi Ditemukan Meninggal, Satgas Covid-19 Jembrana Diterjunkan
Pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah dalam kondisi yang tak menentu sejak mewabahnya virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Banyak saham emiten berguguran, termasuk perusahaan-perusahaan negara alias BUMN.
Pada perdagangan kemarin, Selasa (24/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup negatif.
IHSG turun 51 poin (1,3 persen) ke level 3.937.
Penurunan IHSG melengkapi kinerja rupiah yang juga tengah terpuruk.
Dilansir dari Kompas.com, ini rangkuman perbandingan harga saham berdasarkan informasi perdagangan BEI selama 60 hari perdagangan terakhir atau sejak 30 Desember 2019 hingga penutupan perdagangan terakhir pada 24 Maret 2020.
Berikut 10 saham BUMN yang harganya anjlok cukup dalam sejak penghujung tahun 2019 lalu hingga saat ini:
1. Adhi Karya
Harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengalami penurunan drastis hanya dalam 60 hari perdagangan terakhir.
Sahamnya terjun bebas hingga lebih dari separuhnya.
Pada penutupan perdagangan 30 Desember 2019 lalu, harga saham ADHI berada di level Rp 1.210 per lembarnya.