Corona di Indonesia
Seleksi Alam Akibat Dampak Corona, Ini Kata Praktisi Bisnis dan Keuangan Untuk BPR di Bali
Hal ini juga diprediksi akan terjadi, apabila sosial distancing diterapkan lebih lama terkait dengan antisipasi virus Corona.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Bank Perkreditan Rakyat (BPR), menjadi satu diantara usaha perbankan yang kerap tumbang saat disapu krisis.
Hal ini juga diprediksi akan terjadi, apabila sosial distancing diterapkan lebih lama terkait dengan antisipasi virus Corona.
Praktisi Bisnis dan Keuangan, Ben Abadi, melihat akan terjadi seleksi alam pada bisnis BPR dan bisnis lainnya akibat dampak dari virus Corona ini.
Kalau dilihat Bali bukan pertama kali mengalami hal ini, dulu ada bom Bali, erupsi Gunung Agung, dan sekarang virus Corona. Satu hal yang saya sharing ke pemilik bisnis, mereka harus harus customer minded,” katanya kepada Tribun Bali, Kamis (26/3/2020).
• Ahli Virologi Harapkan Masyarakat Ikuti Imbauan Tetap di Rumah, Hindari Bom Waktu Penularan Covid-19
• Tanggapi Surat Dubes Rusia, Gubernur Bali Minta Aparat Keamanan, Bandesa Adat, dan Pacalang Membantu
• Denpasar Gunakan Ruang Tunggu Virtual untuk Mengurangi Antrean saat Penerapan Physical Distancing
Walaupun bisnis BPR juga mengalami masalah dengan krisis akibat situasi saat ini.
Sebab, menurut pria yang juga pengusaha ini, prinsip berbisnis harus saling menolong.
“BPR punya nasabah, yang telah bertahun-tahun menggunakan jasanya. Tentu dalam situasi sulit ini, bank bisa balik membantu meringankan nasabahnya,” tegas Ben.
Toleransi ini juga akan membuat nasabah ke depan semakin loyal.
Apalagi OJK juga sudah menurunkan POJK tentang relaksasi yang bisa dijadikan acuan.
Tapi tentu, kata dia, untuk menolong nasabah, BPR juga harus memiliki fundamental yang kuat.
“Beberapa BPR di Bali saya lihat ada itu, mereka punya fundamental kuat jadi nafasnya panjang. Artinya memang akan ada seleksi alam, pasti akan ada BPR yang collapse karena mereka gak siap,” katanya.
Namun BPR dengan fundamental kuat, akan siap dengan kondisi ini. Sehingga mampu juga menolong customernya.
“Jangan hanya mengambil keuntungan, nasabah juga harus dibantu,” kata Ben.
Fundamental yang dimaksud, termasuk management, pengaturan cashflow, dan bagaimana tindakan ownernya.
“Ada pemimpin BPR sudah sejak 3 bulan lalu saving ke management, karena instingnya akan ada krisis besar. Jadi artinya dia bisa mengantisipasi krisis, sehingga waktu krisis terjadi yang siap ini bisa lewat,” jelasnya. Krisis juga mengakibatkan seleksi alam, bisnis yang berkualitas akan bertahan dan tidak akan tumbang. “Ibarat emas, kalau dipanaskan ada yang meleleh tapi lainnya ada yang kuat bertahan,” tegasnya.
Bisnis yang kuat, berasal dari fundamental yang kuat. Artinya management leadership, good governance dan lain sebagainya.
“Tetapi yang paling penting bagi saya, adalah mindset ownernya. Kalau mindset ownernya pejuang, maka pasti aman. Semisal ada owner yang telah lama tidak mengambil profit dan saving untuk bertahan di kondisi ini,” imbuh pria yang kerap disapa coach ini.
Mindset demikian, artinya sang owner membuat pertahanan saat situasi krisis agar BPRnya tidak tumbang. Profit diarahkan ke ketahanan BPRnya selama situasi krisis. “Ini yang saya lihat, ternyata masih banyak owner BPR di Bali gak punya mindset itu, makanya begitu ada krisis tumbang, jadi ini yang saya katakan fundamental,” katanya.
Ia pun mengimbau BPR di Bali agar tetap jalan, fokus, waspada dan optimistis. Tidak grasa grusu, apalagi bagi yang selama ini banyak melanggar SOP.
“ Ada pengusaha yang main-main gak serius, ketika musim bagus, owner tidak disiplin ekspansi ke bisnis sana sini. Banyak yang akhirnya tidak fokus,” ujarnya.
Sehingga banyak yang tidak siap, karena mentalnya bukan pengelola uang. Parahnya ada yang mindsetnya memperkaya diri dengan duit oang lain.
“Makanya sekarang mental pengusaha BPR harus benar-benar diubah. Bahwa mereka tugasnya mengelola uang orang bukan duitnya sendiri,” tegasnya.
Ben mengingatkan, setelah Corona akan ada krisis-krisis lainnya, sehingga jika tidak berubah sekarang, mungkin ke depan tidak akan bertahan.
Mindset, fundamental, dan stamina sangat penting dalam menjalankan bisnis BPR. (*)