Corona di Bali
Disperindag Akan Bangun Tempat Cuci Tangan di 16 Pasar Seluruh Karangasem
Disperindag Akan Bangun Tempat Cuci Tangan di 16 Pasar Seluruh Karangasem
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Irma Budiarti
Disperindag Akan Bangun Tempat Cuci Tangan di 16 Pasar Seluruh Karangasem
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karangasem berencana melakukan pengadan tempat cuci tangan di sejumlah pasar di Karangasem.
Pengadaan tempat cuci tangan dibuat untuk mengajak pedagang mengedepankan hidup sehat dan bersih.
Kepala Disperindag Karangasem Wayan Sutrisna menjelaskan, pengadaan tempat cuci tangan di pasar diperuntukan pedagang dan pembeli.
Harapannya pedagang dan pembeli bisa menjaga hidup bersih, mengantisipasi penyebaran virus corona.
Rencananya semua pasar yang dikelola pemerintah Karangasem diberikan tempat cuci tangan.
"Ada 16 pasar yang dikelola pemerintah daerah. Pengadaan tempat cuci tangan segera direalisasikan. Mengingat virus Corona mulai menjamur dan berkembang," kata Wayan Sutrisna, Jumat (27/3/2020).
Sampai saat ini beeberapa di Karangasem belum memiliki tempat cuci tangan untuk pedagang dan pembeli.
Mantan Kabag Ekonomi Setda Karangasem mengimbau pedagang di semua pasar menyemprotkan disinfektan di lapak dan kiosnya secara mandiri.
Imbauan ini adalah langkah dan upaya mencegah penyebaran virus Corona.
Mengingat virus Corona ini sudah merebak ke beberapa negara.
Ditambahkan, aktivitas pasar di Karangasem masih brjalan normal setelah ditutup selama dua hari, Rabu (25/3/2020) dan Kamis (26/3/2020).
Sayangnya, pedagang yang berjualan di pasar masih sepi, bahkan bisa dihitung jari.
"Pasar sepi. Kemungkinan karena efek merebaknya virus corona," imbuh Sutrisna.
"Pasar di Karangasem masih menunggu arahan dri pusat dan provinsi. Sementara pasar di Karangasem beroperasi seperti biasa. Cuma pedagang yang jualan masih sepi," kata Sutrisna, mantan sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga.
Diakuinya, sampai sekarang belum ada kebijakan terkait operasional pasar di tengah pandemi Covid-19.
Sutrisna juga meminta ke kepala pasar supaya membuat grup WhatsApp.
Anggotanya yakni pedagang.
Tujuannya mempermudah menyampaikan informasi atau kebijakan dari pemerintah daerah yang turun mendadak ke pedagang.
"Grup WA ini mempermudah menyebarkan info ke padagang," imbuhnya.
(*)