Meski Mirip, Ini Perbedaan Infeksi DBD dan Virus Corona
Infeksi virus DBD dan corona sulit untuk dibedakan karena keduanya memiliki ciri klinis serta laboratoris yang mirip.
Setelah itu, dokter memeriksanya dengan melakukan rapid test untuk DBD dan hasilnya positif.
Akhirnya, dokter memutuskan untuk mendiagnosis kondisinya sebagai DBD.
Namun, setelah beberapa hari menjalani perawatan, pasien tak kunjung membaik dan malah mengalami gejala tambahan, yaitu sesak napas.
Setelah melakukan pemeriksaan rontgen paru ulangan, dokter memutuskan untuk menjalankan pemeriksaan swab pada pasien.
Hasilnya, ternyata pasien positif Covid-19.
Laporan tidak jauh berbeda juga terjadi pada pasien kedua di Singapura.
Bedanya, gejala yang ia alami juga ditambah dengan lemas, nyeri otot, dan diare.
Karena kondisinya yang tak kunjung membaik setelah dirawat akibat DBD, maka dokter memutuskan untuk melakukan pemeriksaan tambahan, termasuk swab untuk corona dan ternyata, hasilnya pun positif Covid-19.
Kesalahan diagnosis kedua pasien ini, disebut dalam laporan tersebut adalah karena hasil false positif atau positif palsu saat dilakukan rapid test DBD.
Karena itu, ada baiknya jika memenuhi kriteria, pasien suspect DBD juga menjalani tes Covid-19 untuk mendapatkan diagnosis yang lebih pasti.
Lalu, apakah perbedaan infeksi DBD dan virus corona?
Meski mirip, ada beberapa hal yang bisa dijadikan pembeda antara DBD dan corona, yaitu:
1. Gejala
Secara klinis, gejala DBD dan infeksi Covid-19 memang tidak jauh berbeda.
Namun, ada beberapa hal sebagai ciri khas gejala DBD yang sejauh ini belum ditemukan pada pasien Covid-19, yaitu munculnya bintik-bintik merah yang biasanya muncul pada hari kedua hingga kelima setelah tubuh mulai demam.