Corona di Bali

Libatkan Penjahit Lokal, Pengda Kagama Bali Akan Buat APD Bagi Tenaga Medis yang Rawat PDP Covid-19

Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada Bali bakal membuat Alat Pelindung Diri bagi tenaga medis

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Foto ilustrasi petugas medis mengenakan APD 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pengurus Daerah (Pengda) Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Bali bakal membuat Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis yang merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Ketua Pengda Kagama Bali, I Gusti Agung Oka Diatmika mengatakan, pembuatan APD untuk tenaga medis yang merawat PDP Covid-19 sebenarnya sudah dilakukannya oleh Kagama Care.

Kagama Care tersebut merupakan lembaga kepedulian yang berada dibawah Pengurus Pusat (PP) Kagama di Yogyakarta.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita juga bisa produksi di Bali," kata Diatmika saat konferensi pers di Denpasar, Senin (30/3/2020).

Kasus Covid-19 di Amerika Kini : 21.333 Kasus Positif, 2.409 Orang Meninggal

Arti Mimpi Berciuman, Ada Seseorang yang Sedang Mencintaimu dalam Diam Hingga Pertanda Buruk

Mau Coba Buat Hand Sanitizer Sendiri? Pakai 4 Bahan Sesuai Anjuran WHO Ini

Dalam pembuatan APD itu pihaknya mengaku sedang mengupayakan bahannya dan sampai saat ini sudah didapatkan beberapa rol.

Mengenai pembuatannya, ia juga mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 dan berbagai rumah sakit rujukan di Provinsi Bali.

Diatmika menilai, upaya pemerintah di Bali sudah maksimal dalam pengadaan APD.

Meski sudah maksimal bukan berarti masyarakat harus diam ditengah pandemi Covid-19.

Setidaknya, kata dia, masyarakat harus menjadi bagian dari pemerintah untuk melakukan pencegahan Covid-19.

"Jadi kami tidak pernah mengatakan bahwa pemerintah itu lambat, tidak. Upaya maksimum sudah dilakukan, kendala belum terpenuhinya itulah yang kita bantu," jelasnya.

Pengurus Pengda Kagama Bali, Drajat Wibawa menambahkan, jika masih mengandalkan pengiriman APD dari luar daerah maka akan mengalami banyak hambatan.

Terlebih sampai saat ini pengiriman paket dan lain sebagainya sudah tidak bisa dilakukan leluasa akibat adanya pandemi Covid-19.

Di sisi lain, permintaan APD secara nasional juga sangat besar demi kebutuhan tenaga medis yang merawat PDP Covid-19.

"Kalau kita mengandalkan dari daerah lain, kita akan terhambat dalam mendapatkan kebutuhan APD," tuturnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved