Corona di Bali

Pemkab Jembrana Akan Beli 5.000 Alat Rapid Test, Prioritas untuk Tenaga Medis

Pemkab Jembrana juga akan membeli lagi alat rapid tes sebanyak 5.000 buah guna memperluas screening orang yang masuk dalam pemantauan

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
Pixabay
Ilustrasi tes virus corona 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pejabat pemerintah dan sebagian dari anggota dewan Jembrana sudah menjalani tes rapid.

Tes rapid Covid 19 ini, diharapkan dapat mengetahui apakah seseorang yang menjalani tes terjangkit virus atau tidak.

Namun, rapid tes kemudian menjadi polemik karena siapa sejatinya yang diprioritaskan untuk dapat menjalaninya.

Rapid Tes untuk tahap pertama ini, bantuan pemerintah pusat ada sejumlah 100 buah.

Tindak Lanjuti Pergub, Diskoperindag Jembrana Data 85 Produsen Arak

Pria Jepang Ditemukan Meninggal Dunia di Pertokoan Jalan Sudirman Denpasar dalam Kondisi Tergantung

Kemudian, Pemkab Jembrana juga akan membeli lagi alat rapid tes sebanyak 5.000 buah guna memperluas screening orang yang masuk dalam pemantauan.

Dananya dari anggaran perubahan mendahului hasil penyisiran sejumlah kegiatan diseluruh OPD.

Disiapkan total anggaran untuk penanganan covid-19 sebesar Rp 23 Miliar. Angka itu selain dari dana penyisiran juga didapat dari dana DID sebanyak Rp 7,8 Miliar. Atau yang paling besar dari dana penyisiran di OPD sebanyak, Rp 15,2 Miliar.

Pemerintah Jembrana pun mulai melakukan rapid test untuk memeriksa orang yang bersentuhan langsung.

Dimana prioritas ini, dijalankan ke Tenaga Medis.

Bahkan, saat ini tes juga diutamakan kepada warga yang memiliki gejala klinis seperti demam tinggi, batuk, pilek, sesak napas dan punya riwayat bepergian ke daerah terjangkit dan mereka yang dianggap rentan terpapar covid-19.

"Kita utamakan tenaga medis karena mereka paling beresiko tertular. Rapid test juga sebagai screening awal untuk memutuskan tindakan bagi orang yang memiliki gejala klinis. Termasuk untuk memperluas cakupan orang dalam pemantauan," ucap Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Rabu (1/4).

Kembang mengaku, bahwa rapid diagnostik tes itu akan dibiayai APBD.

Dari tahap awal, Pemerintah Jembrana menyiapkan 100 alat rapid test bantuan dari pemerintah pusat. 

Namun secepatnya alat rapid tes dalam jumlah besar akan dipenuhi dan sumbernya dari dana alokasi pergeseran pos-pos di APBD Jembrana  untuk penanggulangan Covid-19.

"Selain rapid tes anggaran penyisiran itu juga diperuntukkan untuk pembelian peralatan medis, cairan disinfektan, alat pelindung diri, serta biaya insentif petugas yang terlibat dalam penanganan covid-19," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved