Persiapan Pilkada 2020 Terus Jalan, Kandidat Golkar Mulai Perkenalkan Diri ke Masyarakat
Golkar menegaskan masih melakukan persiapan-persiapan Pilkada 2020 meski tahun ini pemilihan kepala deerah kemungkinan besar ditunda
Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Golkar menegaskan masih melakukan persiapan-persiapan Pilkada 2020 meski tahun ini pemilihan kepala deerah yang digelar secara serentak kemungkinan sangat besar ditunda.
Namun partai berlambang beringin ini tetap membangun koalisi di enam kabupaten yang ikut Pilkada 2020 di Bali.
"Ya komunikasi kan tetap, karena kita sebagai lembaga politik dan Golkar dengan lembaga lain di luar PDIP kan harus berkoalisi apabila ingin mengusung," kata Ketua DPD Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, Rabu (1/4/2020).
Golkar bersama empat partai yakni Demokrat, NasDem, Hanura dan PSI bersepakat membangun koalisi bersama di Pilkada 2020.
Sugawa mengaku survei elektabilitas para bakal calon atau balon dilaksanakan sampai ada bahan dari DPP Golkar.
"Jadi proses jalan sampai ada arahan selanjutnya dari DPP," ujarnya.
Selain itu, Golkar juga tetap mempertahankan rekomendasi sementara pasangan calon kepala daerah Pilkada 2020 di Bali, kendati pelaksanaan Pilkada 2020 akan ditunda.
Pada 23 Maret 2020 lalu, DPP Partai Golkar telah menerbitkan Surat Keputusan penetapan sementara pasangan calon kepala daerah untuk Pilkada 2020 Kabupaten Karangasem dan Bangli, dengan syarat dan penugasan dari Partai Golkar.
Untuk Pilkada Karangasem 2020, Golkar menetapkan I Gusti Ayu Mas Sumatri sebagai calon bupati dan I Made Sukerena sebagai calon wakil bupati.
Untuk Pilkada Bangli 2020, Golkar menetapkan I Made Subrata sebagai calon bupati dan Ngakan Made Kutha Parwata sebagai calon wakil bupati.
Sementara kabupaten lainnya masih menunggu hasil survei.
"Kita menunggu regulasi dari pusat (terkait penundaan Pilkada). Rekomendasi tetap berlaku, sampai ada ketentuan baru dari DPP Golkar," katanya.
Sepanjang rekomendasi itu dipertahankan, Mas Sumatri-Sukerana dan Subrata-Parwata terus menyosialisasikan diri kepada masyarakat dalam rangka mendorong peningkatan elektabilitas.
Tunggu Keputusan KPU
Sementara itu, PDIP Bali memilih menunggu keputusan resmi dari KPU. Partai berlambang banteng ini juga mendukung keputusan penundaan Pilkada.
"Yang jelas tadi ada arahan dari Ibu Ketua Umum (Mega Wati). Yang jelas kami akan mengikuti apapun yang menjadi keputusan KPU. Kita harus tetap taat dan tunduk, apalagi itu masalah kemanusiaan ya," kata Sekretaris DPD PDIP Bali, IGN Jayanegara.
Menurutnya, jika tahapan Pilkada 2020 terus dilanjutkan, dikhawatirkan justru akan menjadi salah satu sumber penyebaran virus corona.
Ini dikarenakan dalam berbagai tahapan Pilkada 2020 akan banyak pertemuan antar masyarakat.
"Pembatasan orang berkumpul itu kita sangat setuju sekali. Karena tujuannya nuntuk kepentingan keselamatan bersama," ungkap Wakil Walikota Denpasar ini.
Apakah dengan penundaan ini membuat pihaknya tidak melanjutkan berbagai persiapan Pilkada 2020.
Jayanegara mengatakan pihaknya tetap akan melakukan beberapa tahapan yang tidak melibatkan banyak orang.
"Ini proses kan bukan penundaan, tapi memundurkan jadwal. Kalau proses-proses intern partai yang bisa dikerjakan kita ya tetap jalan, tapi acuannya dari jadwal KPU," ucapnya.
(*)