Corona di Bali
Puluhan Ton Beras Gratis Dibagikan Kepada Krama Batuan Gianyar Ditengah Pandemi Covid-19
Berdasarkan data yang dihimpun, Desa Adat Batuan menggelontorkan dana Rp 500 juta per bulan, untuk membeli 26,25 ton beras.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Puluhan ton beras gratis telah disediakan Desa Adat Batuan, Kecamatan Sukawati, Kamis (2/4/2020).
Setiap kepala keluarga (KK) pun telah mengantre untuk mendapatkan beras gratis tersebut.
Mereka tampak tersenyum, senang atas sikap prajuru adatnya, yang telah meringankan beban warga dengan memberikan beras gratis.
Berdasarkan data yang dihimpun, Desa Adat Batuan menggelontorkan dana Rp 500 juta per bulan, untuk membeli 26,25 ton beras.
• Stok Darah di Klungkung Kian Menipis Selama Social Distancing, Golongan Darah A Hanya Sisa 1 Kantong
• Di Tangan Kreatif Eka Darmawan, Sampah Plastik Diubah Menjadi Meja Cantik Bernilai Ekonomis
Mulai dari April 2020, beras akan dibagikan pasar semua warga atau 1.050 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di delapan banjar di desa batuan.
Setiap keluarga, mendapatkan jatah beras 25 kilogram per bulan.
Program ini dirancang untuk tiga buan ke depan, dan akan disesuaikan dengan situasi setelah bulan ke tiga berakhir.
Seorang warga Batuan, I Wayan Slamet Susila mengaku bersyukur menjadi warga Desa Adat Batuan, dimana prajuru adat memiliki pemikiran maju.
Jika tidak ada bantuan beras gratis, dirinya tentu akan kebingungan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Terlebih lagi pendapatannya sebagai karyawan di bidang akomodasi pariwisata mengalami penurunan signifikan, karena tempat kerjanya membatasi hari kerja.
“Kami sangat berterima kasih sekali, kalau tidak ada bantuan dari desa, entah bagaimana jadinya. Sekarang saja sudah libur seminggu. Untungnya belum dirumahkan,” ujar staf engineering vila tersebut.
Jro Bendesa Batuan, I Made Djabur BA, mengatakan, bantuan beras ini akan diberikan setiap bulan, dimulai dari bulan April.
Dari total beras yang sudah dimiliki, setiap KK akan mendapatkan 25 kilogram beras tiap bulannya.
Kebijakan ini dilakukan, mengingat ada banyaknya laporan masyarakat yang kesulitan memenuhi keutuhan pokok, pasca kehilangan mata pencaharian akibat pandemik.
“Kami diapkan bantuan beras untuk tiga bulan pertama. Jika kondisi ini masih berlanjut, akan kita perpanjang,” ujarnya.