Corona di Indonesia
Betulkah Jenazah Pasien Covid-19 Dapat Menularkan Virus? Begini Jawaban Dokter Spesialis Paru
Muncul sejumlah persoalan yang cukup memprihatinkan di berbagai wilayah Indonesia terkait penolakan warga masyarakat terhadap pemakaman jenazah
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Muncul sejumlah persoalan yang cukup memprihatinkan di berbagai wilayah Indonesia terkait penolakan warga masyarakat terhadap pemakaman jenazah korban virus Corona atau Covid-19.
Upaya petugas dalam pemakaman jenazah Covid-19 inipun terkadang menemui kendala yang tak mudah di lapangan terkait pro dan kontra di tengah masyarakat.
Padahal, penanganan pasien meninggal Covid-19 ini sudah sesuai dengan SOP ketat dari tenaga kesehatan.
Seperti, jenazah pasien Covid-19 langsung dikubur tanpa dimandikan, atau menjalani ritual keagamaan tertentu.
Tak hanya itu, pihak keluarga pun tak diperbolehkan menyentuh bahkan melihat kondisi jenazah untuk terakhir kalinya.
Proses pemakaman pun diurus oleh tim khusus yang menggunakan APD lengkap, pihak keluarga tak boleh ada yang hadir dang menyaksikan pemakaman pasien dari dekat.
Hal itu dilakukan demi mencegah penularan virus corona dari jenazah pasien ke pihak keluarga yang masih sehat.
Sebab apabila ada yang melakukan kontak dengan jenazah pasien Covid-19, dikhawatirkan orang tersebut akan terpapar virus yang ada di dalam tubuh jenazah itu.
Namun risiko penularan dari pasien meninggal Covid-19 masih dipertanyakan oleh sejumlah masyarakat.
Sebagian besar masyarakat masih ragu bahkan tak percaya penularan virus corona bisa terjadi melalui pasien Covid-19 yang telah meninggal dunia.
Melansir tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club di Talk Show tvOne (2/4/2020), Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan memberikan penjelasan terkait SOP pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.
dr Erlina Burhan mengaku sering mendapatkan pertanyaan mengapa proses pemakaman jenazah Covid-19 dilakukan begitu ketat, sampai pihak keluarga pun tak diizinkan untuk mengurus pasien tersebut.
"Banyak orang yang menanyakan kepada saya, 'ini orang udah meninggal, dokter kan menerangkan penularannya lewat droplet. Ini orang meninggal kan udah enggak batuk, udah enggak bersin?" kata dr. Erlina.
Ia tidak menyangkal bahwa orang yang telah mati tidak mungkin mengeluarkan droplet melalui batuk dan bersin.