Bingung Cara Mengatur Keuangan di Tengah Pandemi Covid-19 ?, Coba Ikuti 3 Tips Ini
Ini 3 hal penting agar Anda bisa mengalokasikan dana Anda secara bijak dalam kondisi pandemi virus corona
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Indonesia membuat orang-orang menjadi khawatir.
Ratusan orang di Indonesia telah terinfeksi Covid-19.
Dan puluhan orang meninggal dunia karena virus tersebut.
Pemerintah Indonesia pun mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah penyebaran tersebut.
• 55 Orang Sempat Kontak Dengan Dua Pasien Positif Covid-19 di Gianyar, Ini Kondisinya Sekarang
• Di Tengah Pandemi Covid-19, Pemprov Bali Sebut Keberadaan Bahan Pangan Cukup dan Tersedia
• Begini Pandangan Kritis Jusuf Kalla Terkait Pencegahan Covid-19 di Tanah Air ke Pemerintah Pusat
Pemerinta mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah dan lebih banyak berada di rumah.
Sejumlah perusahaan juga telah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH) untuk karyawannya.
Di sisi lain, aktivitas di rumah memunculkan permasalahan baru, seperti pengeluaran ekstra yang menyebabkan keuangan rumah tangga menjadi tidak teratur.
Lalu bagaimana mengatur kondisi keuangan agar bisa kembali normal?
Krizia Maulana selaku Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengatakan masalah baru yang muncul setelah pemerintah memberlakukan WFH adalah membengkaknya pengeluaran rumah tangga.
Misalkan saja memunculkan pengeluaran ekstra yang meliputi biaya internet (kuota), listrik, makanan (snack dan cemilan), hingga pembelian suplemen (vitamin) yang jumlahnya tidak kecil.
“Mau tidak mau Anda harus menyiapkan biaya ekstra, atau mengambil dari pos lain. Disinilah pentingnya memiliki dana darurat. Anda bisa menggunakan sebagian dari dana darurat untuk menutupi pengeluaran ekstra,” kata Krizia melalui siaran pers, Kamis (2/4/2020).
Namun, bila Anda tidak memiliki dana darurat, maka Anda diimbau agar tidak mengambil dana dari pos investasi masa depan yang sudah Anda siapkan.
Yang bisa Anda lakukan adalah mereview pengeluaran.
“Apa saja pos-pos yang bisa dialihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra. Langkah pertama adalah membuat daftar pengeluaran rutin bulanan untuk mengetahui pos-pos mana yang bisa Anda setop dan alihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra,” ujarnya.
Ia mencontohkan anggaran transportasi, dan pos gaya hidup (nonton bioskop, makan di restoran, liburan, member gym, dan lainnya).