Pemprov Bali Sesalkan Sikap Warga Samsam Tabanan yang Tolak Wilayahnya Jadi Karantina Pekerja Migran

"Jadi saya sungguh menyesalkan sikap masyarakat atau sebagian masyarakat yang melakukan penolakan kepada anak-anak kita sendiri," tutur Dewa

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dokumentasi Pemprov Bali
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 yang juga sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra melakukan siaran pers melalui teleconference, Kamis (2/4/2020) sore 

Meskipun berbagai media sudah menginformasikan bahwa penularan Covid-19 hanya melalui droplet, bukan melalui udara.

Mereka yang tertular Covid-19, kata Dewa Indra, karena tidak memakai masker dan jarang mencuci tangan.

Sementara jika sudah berada di jarak yang jauh, maka penularan Covid-19 tersebut tidak akan terjadi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali itu mengatakan, jika orang yang dinyatakan Covid-19 sudah memakai masker maka tidak akan menyebar kemana-mana.

Apalagi, tempat yang sudah dijadikan karantina berisi pagar yang juga dijaga dengan aparat yang berwenang dan masyarakat tidak diijinkan untuk masuk.

"Jadi seharusnya mereka tidak perlu ditakuti. Sekali lagi mereka bukan penyakit dan pembawa penyakit," jelasnya.

Hal itu, kata dia, ditunjukkan dengan hasil tes yang pihaknya lakukan, baik itu di Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai dan di tempat karantina.

Dari hasil tes itu, hampir semuanya negatif dan hanya satu hingga dua orang yang positif terjangkit Covid-19.

"Jadi sesungguhnya mengapa mereka kita tolak. Karantina itu juga bukan untuk orang yang sakit. Karantina itu adalah tempat untuk menampung anak-anak kita sementara sambil menunggu tes yang akan kami lakukan," paparnya.

Dewa Indra mengaku bahwa pihaknya berupaya dengan keras memperlakukan kepulangan PMI dengan baik, mulai dari penjemputan ke bandara kemudian diantar ke karantina, diberikan makan dan minum dan dilakukan tes.

Hasil tesnya diberikan kartu untuk dibawa pulang supaya mereka tidak ditolak oleh masyarakat.

"Karena kartu itu menunjukkan bahwa dia sudah melewati tes yang hasilnya negatif," jelasnya.

Oleh karena itu, Dewa Indra berpesan kepada sebagian masyarakat Bali yang melakukan penolakan karantina untuk menerima kedatangan PMI dengan baik.

Ia membandingkan, bahwa masyarakat yang di luar tempat karantina tidak perlu takut.

Jika masyarakat yang diluar saja takut, bagaimana dengan para Satgas yang bertugas di dalam tempat karantina dan bahkan membersihkan tempat tidur para PMI.

"Kalau saja Covid-19 itu bisa menyebar lewat udara, tentu staf kami yang kena lebih dahulu, bukan masyarakat. Masyarakat kan berada di luar tempat karantina. Jadi kalau takut atau khawatir jangan berlebihan," pintanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved