Corona di Bali

Pengda Kagama dan PT GinoValentino Bali Melakukan Kerja Sama untuk Produksi APD & Masker

Kebutuhan masker dan ADP meningkat ditengah wabah covid-19, Pengda Kagama dan PT GinoValentino Bali melakukan kerja sama untuk mengatasi itu

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Proses pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) dan masker di PT GinoValentino Bali 

Nantinya, sekitar satu minggu ke depan setelah kain telah banyak terpotong, perusahaan akan memanggil karyawan tambahan guna melakukan proses selanjutnya.

"Untuk saat ini rasanya cukup segini dulu yang bekerja, jadi begitu potongan masuk kami akan memanggil semuanya lagi untuk kembali," tuturnya.

Gino mengakui, proses pengerjaan masker dan APD ini jauh lebih mudah dari pembuatan pakaian casual seperti kaos, kemeja, dress dan sebagai.

Pengerjaan pakaian casual menurutnya jauh lebih complicated dengan potongan berbeda-beda tiap ukuran dan jenis pakaian.

"Tapi dengan (pembutaan masker dan APD) ini pemotongannya gampang," katanya.

Hanya saja, karena pembuatan masker dan APD ini guna keperluan medis, pihaknya berusaha mengikuti aturan-aturan yang berlaku, mulai dari masalah packing dan sebagainya.

Bahan yang sudah jadi dan keluar dari perusahaan juga sebelumnya harus dilakukan sterilisasi.

Dalam proses produksi masker dan APD ini, Gino mengaku tidak mengambil keuntungan bagi perusahaan.

Keuntungan yang didapatkan hanya diberikan kepada karyawan yang bekerja.

Pengurus Kagama, Putu Eka Lestari mengatakan, bahan spunbond yang digunakan untuk pembutaan APD tersebut didapatkan pihaknya dari para donatur dan beberapa suplayer di Bali.

Dirinya mengakui, semenjak adanya pandemi Covid-19, bahan pembuatan APD dari bahan spunbond sulit untuk didapatkan, apalagi yang beratnya 100 gram.

Sementara kain spunbom yang lebih tipis dengan berat 50 gram relatif masih lebih mudah untuk didapatkan.

"Kalau misalnya ada donatur yang akan memberikan bahan spunbond yang 100 gram, kita dari pihak Kagama bersedia menerima," katanya.

Eka menjelaskan, nantinya hasil produksi APD akan disalurkan langsung ke berbagai rumah sakit di Bali khususnya yang menjadi rujukan bagi PDP Covid-19 seperti Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar.

Ketua Pengda Kagama Bali, I Gusti Agung Oka Diatmika menjelaskan, pihaknya sampai ikut membuat masker dan APD ini karena kebutuhan di Bali cukup besar dan pasokan dari pemerintah masih terbatas.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved