Corona di Bali
RS Unud Dalam Waktu Dekat Sudah Bisa Lakukan Swab dengan PCR
RS Unud menjadi RS khusus penanganan pasien Covid-19, dalam waktu dekat dapat melakukan swab langsung terhadap pasien dengan PCR
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Mulai dioperasikannya RS Unud menjadi RS khusus penanganan pasien Covid-19 per hari ini (7/4/2020), disana juga sudah dapat melakukan swab terhadap pasien.
“Swab sudah bisa dilakukan. Cuma untuk PCR nya kita masih ke RSUP Sanglah. Tapi minggu depan ini akan ada alat PCR bantuan dari Menteri Kemaritiman. Dan kita sudah siapkan tempatnya,” ungkap Direktur RS Unud, Dr. dr Dewa Putu Gede Purwa Samatra, Selasa (7/4/2020).
dr. Purwa Samatra menambahkan katanya kemarin alat PCR nya sudah di Jakarta dan jika ruangan siap dikirim kesini.
Kapasitas alat PCR tersebut dapat menguji sampel swab bisa mencapai 50 pengujian.
• Physical Distancing Bukan Berarti Kamu Tidak Boleh Memeluk Buah Hati Asal Perhatikan Hal Ini
• Cegah Penyebaran Corona, CGV Perpanjang Penutupan Bioskop
• 123 KK Warga Banjar Padangsumbu Tengah Denpasar Diberikan Bantuan Sembako
“Kalau sudah sampai disini minggu depan sudah beroperasi jadi kan bisa bagi dua. RSUP Sanglah sebagian dan disini sebagian. Itu keinginannya Sekda Provinsi Bali selaku Kasatgas Covid-19,” imbuhnya.
Ia berharap, begitu alat datang, ruangan sudah siap, minggu depan bisa mulai dioperasikan.
Mengenai tenaga di uji sample swab dengan PCR ?
“Tenaga? Tidak usah khawatir Fakultas Kedokteran Unud banyak yang mumpuni. Yang di Sanglah pun kan tenaga-tenaga FK Unud itu. Nanti kita bagi dua sebagian disini, sebagian disana,” tutur dr. Purwa Samatra.
Sample swab tenggorok atau hidung selanjutnya akan diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).
Dan pemeriksaan uji lab dengan metode PCR di nilai lebih baik dan memiliki akurasi yang lebih tepat dibandingkan dengan rapid test atau tes cepat.
Prosedurnya apabila ada pasien ODP atau Orang Dalam Pengawasan lalu di screening di Posko Covid-19 RS Unud merasakan gejala demam dan batuk pilek akan dilakukan rapid test.
“Hasil rapid test negatif belum tentu aman loh. Tunggu seminggu atau 10 hari lagi kalau negatif lagi sudah aman. Tapi kalau rapid test positif dari ODP itu nah curiga itu jadi PDP. Kalau PDP harus masuk ruang isolasi,” jelasnya.
Selanjutnya PDP tersebut akan diambil sample swab dan lakukan uji dengan PCR dan jika hasilnya positif berarti positif Covid-19.
Kita lakukan perawatan di ruang isolasi kurang lebih dua minggu dan kalau hasil swab nya negatif tapi rapid test nya positif tetap diisolasi 14 hari.
“Begitu 14 hari kita swab lagi dan kalau hasilnya negatif bisa kembali pulang ke rumah aman. Itu sudah ada protokolnya, tapi diawal kita lakukan screening dulu tidak langsung rapid test,” paparnya.(*)