Corona di Bali

Warga Komplek Tukad Pancoran Kelurahan Panjer Lakukan Isolasi Mandiri, Begini Penjelasannya

Penjagaan mulai dilakukan dari pukul 07.00 hingga pukul 23.00 WITA secara bergantian warga perumahan setelah itu portal dikunci.

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana warga Tukad Pancoran IV Blok J menjaga portal sebagai langkah isolasi mandiri yang diberlakukan atas kesepakatan bersama 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - Warga di komplek Tukad Pancoran IV Blok J Kelurahan Panjer melakukan kebijakan isolasi mandiri seperti tetap membolehkan warganya berkegiatan di luar, tapi saat balik ke rumah akan dilakukan cek suhu badannya dan diharuskan cuci tangan di pos jaga dan di depan rumahnya.

Begitu juga para driver ojek online tidak diperbolehkan masuk ke dalam komplek perumahan, dan bagi warga yang pesan ojol diantar hanya sampai portal dan warga mengambil barangnya ke pos jaga. 

Penjagaan mulai dilakukan dari pukul 07.00 hingga pukul 23.00 WITA secara bergantian warga perumahan setelah itu portal dikunci. 

Hal ini sepertinya bisa menjadi contoh penerapan warga masyarakat lainnya guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayahnya.

Yamaha Bali Serahkan Bantuan ke Masyarakat Melalui PHRI untuk Lawan Covid-19

Pendapatan Badung Merosot, Hingga Kini Realisasi Pajak Daerah Hanya Mencapai 18,91 Persen

“Kami sudah melakukan isolasi mandiri (seperti disebutkan diatas) sejak tanggal 4 April kemarin. Karena penyebaran Covid-19 sangat signifikan di Bali khususnya di wilayah Denpasar Selatan masuk zona merah,” imbuh salah satu warga, I Made Gede Rai Misno, Rabu (8/4/2020).

Menurutnya keputusan isolasi mandiri tersebut merupakan kesepakatan seluruh warga yang tinggal di Komplek J tersebut beberapa waktu lalu sebelum mulai diterapkan 4 April kemarin.

Dan sebelumnya telah melakukan penyemprotan disinfektan di kompleknya dan memasang tempat cuci tangan di depan rumah warga.

“Warga secara swadaya memasang kran di paling tidak tiap dua rumah ada satu kran cuci tangan. Warga yang bepergian keluar rumah saat kembali pulang mencuci tangan secara mandiri,” imbuh Gede Rai.

Dari total 26 rumah di komplek Blok J terdapat 11 kran cuci tangan yang dipasang.

Kemudian dari situ muncul saran dari warga melakukan pemasangan portal di depan kompleknya dan melakukan isolasi mandiri serta didukung penuh oleh seluruh warga di blok J ini.

“Mudah-mudahan penyebaran Covid-19 bisa kita minimalisir dari Blok J ini. Kita tidak tahu mereka (warga yang beraktivitas diluar komplek) berinteraksi dengan siapa saja dan kita cek begitu masuk komplek,” tambahnya.

Jika ditemukan warga atau pun ojol yang suhu tubuhnya diatas 37 derajat celcius akan diamankan dulu dan diminta melakukan pemeriksaan ke klinik kesehatan terdekat.

Dan awal diberlakukan isolasi mandiri pun ditemukan ada warga yang kost di rumah Blok J membawa temannya.

Begitu dicek suhu tubuhnya mereka suhu badannya diatas 37 derajat dan diamankan terlebih dahulu tidak diperbolehkan masuk komplek.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved