Sejarah Letusan Dahsyat Gunung Anak Krakatau Tahun 1833 yang Menewaskan 36.417 Orang

Selain melenyapkan Pulau Krakatau, letusan itu menghancurkan kehidupan di pesisir Banten dan Lampung.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Istimewa
Anak Gunung Krakatau dilaporkan meletus dengan ketinggian kolom abu mencapai 1000 meter pada Senin (26/5/2018). 

Sinar matahari tidak mampu menembus abu gunung api yang terlontar ketika itu, sehingga bagian selatan Pulau Sumatera dan Jawa menjadi gelap gulita. Endapannya menutup daerah seluas 827.000 kilometer persegi.

Letusan-letusan lumpur terjadi September dan Oktober 1833 sampai Februari 1884.

Kemudian tiba masa tenang selama 44 tahun, hingga munculnya Anak Krakatau baru pada Agustus 1930.

Gunung Anak Krakatau inilah yang dikenal hingga sekarang.

Kepala Sub Dit Pengamatan Gunung Api Direktorat Vulkanologi Ir. Liek Pardyanto mengatakan sebutan Gunung Anak Krakatau yang sekarang dipakai orang sebenarnya tidak tepat.

Hal itu karena gunung itu adalah generasi ketiga dari Gunung Krakatau Purba yang pernah meletus sebelum 1.600.

Menurut catatan sejarah yang ada, kerucut Gunung Krakatau Purba pada mulanya muncul dan terlihat di atas permukaan air sekitar 2.000 meter di Laut Sunda.

Kerucut gunung itu pada saat itu diperkirakan terdiri atas endesit tridimit, basalt, dan abu gunung api yang berwarna hitam.

Ada kawah aktifnya dan suatu saat bisa meletus dengan dahsyat.

Diperkirakan sebelum abad ke-18, pada waktu itu letusannya sampai menimbulkan kaldera.

Sisa letusannya ketika itu 3 pulau kecil di batas kaldera, yaitu Pulau Krakatau (Rakata), Pulau Sertung, dan Pulau Panjang.

Dengan demikian berakhirlah siklus pertama Gunung Krakatau Purba itu.

Siklus keduanya dimulai dengan keaktifan Pulau Rakata yang mengeluarkan lelehan lava diselingi dengan letusan batuan bersifat basalt.

Dalam prosesnya kemudian Pulau Gunung Rakata, Danan, dan Perbuatan menjadi satu pulau gunung api yang berukuran 9x5 kilometer dan mempunyai kerucut.

Gunung Anak Krakatau inilah yang kemudian meletus pada 1833 dan menimbulkan korban 36.000 an jiwa. Kerucutnya juga ikut hancur saat itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Gunung Anak Krakatau dan Letusan Terdahsyat 1833 yang Menewaskan 36.417 Orang..."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved