Corona di Bali
Ditegur Security karena Gelar Private Party di Bali, Sang Bule Malah Bertindak Tak Terpuji
Ditegur Security karena Gelar Private Party di Bali, Sang Bule Malah Bertindak Tak Terpuji
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Aloisius H Manggol
Hal senada juga dikatakan Perbekel Desa Cemagi Si Ketut Wirama.
Ditemui dilokasi, pihaknya juga menjelaskan bahwa tamu yang menginap di villa nomor C 12B tengah mengadakan ulang tahun dan mengundang teman-teman.
Namun dalam perayaan ulang tahun tersebut ada salah satu rekannya menggunggah video tersebut ke media sosal.
“Kita sangat sesalkan, mengingat situasi sekarang ini masyarakat diimbau untuk di rumah saja dan mereka malah mengadakan perayaan party,” katanya.
Meski demikian, pihaknya mengaku tidak ada memberikan rekomdasi, terkait penyelenggaraan party yang dilaksanakan.
“Namun tamu ini tidak ada mencari rekomendasi ke desa adat atau pun dinas untuk menyelenggarakan ulang tahun. Kalau pun mencari rekomendasi tentu sudah tidak diizinkan, karena situasi saat ini di tengah wabah Covid-19 ini,” bebernya.
Disinggung mengenai sanksi pihaknya pun enggan untuk menjelaskannya.
Hanya saja ia berserah pada aparat yang berwenang dalam hal ini aparat kepolisian.
“Kejadian ini kita serakan ke pihak kepolisian saja,” ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya mengaku akan kembali memberi surat kepada manajemen Villa yang ada di seluruh wilayah Cemagi.
Surat tersebut nantinya untuk tidak melaksanakan kegiatan yang menimbulkan orang banyak ditengah Covid-19.
“Wedding party kami juga larang, termasuk pengabenan untuk warga. Nanti kami akan kembali layangkan surah untuk pengusaha yang ada di wilayah cemagi," kata Wirama.
Bendesa Adat Cemagi I Made Suarta juga mengatakan kegiatan party yang diselenggarakan oleh sejumlah wisatawan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
“Biasanya kalau ada kegiatan keramaian seperti itu selalu melapor ke kami. Tapi untuk yang kemarin itu tidak ada. Kalaupun ada laporan sudah pasti tidak kami ijinkan, sesuai arahan dari pemerintah,” tegasnya.
“Jangan acara seperti itu, kegiatan piodalan saja kami batasi warga untuk datang ke pura,” imbuh Suarta.