Pilah Utang Produktif dan Konsumtif, Berikut Tips Mengelola Utang yang Baik
“Utang tidak selamanya buruk. Nyatanya, banyak hal yang bisa dibantu karena adanya utang. Namun, utang dilakukan ketika sesuatu mendesak dan tidak bis
TRIBUN-BALI.COM – Kebutuhan yang mendesak, apalagi di tengah mewabahnya virus corona di Indonesia akan mempengaruhi kondisi keuangan.
Kondisi tersebut, membuat orang berpikir untuk mencari pinjaman kepada pihak tertentu guna memenuhi kebutuhan.
Lalu, di tengah wabah covid-19, perlukah berhutang?
Utang dapat digunakan untuk menambah modal usaha dan mencukupi kebutuhan yang mendesak.
Selain itu, utang membantu masa sulit, seperti kondisi darurat seperti saat ini.
• Jenazah Ojol Ini Dimandikan & Ditahlili 7 Hari, Cemas Tetangga Muncul Hasil Tes Swab Positif Corona
• Dokter Berlian Idris Kritik Soal Penyiapan TMP Bagi Tenaga Medis yang Meninggal, Ini Jawaban Ganjar
• Kajeng Kliwon dan Anggara Kasih Dirayakan Hari Ini, Umat Hindu Lakukan Ini
“Utang tidak selamanya buruk. Nyatanya, banyak hal yang bisa dibantu karena adanya utang. Namun, utang dilakukan ketika sesuatu mendesak dan tidak bisa lagi ditunda,” tulis Bareyn Mochaddin, Perencana Keuangan Advisor saat Sharing Online melalui WhatsApp, Senin (13/4/2020).
Anda perlu memilah utang yang bersifat produktif dan konsumtif.
Berikut cara mengelola utang secara baik menurut Bareyn Mochaddin:
1. Harus bisa memilah utang dari sifatnya produktif dan konsumtif.
Utang produktif merupakan utang yang digunakan untuk membeli barang yang nilainya terus naik.
Misalnya, KPR, KKB, dan Kredit usaha.
• Hasil Rapid Test di 5 Wilayah Kota & Kabupaten di Jakarta: 36.963 Jalani Tes, 1.203 Positif Covid-19
• Kiper Persebaya Surabaya Bosan di Rumah saat Wabah Corona, Ini yang Dilakukan
• Kehilangan dan Akan Hadapi Krisis, Mimpi Dipecat Bisa Jadi Pertanda Buruk
Utang konsumtif adalah utang yang digunakan untuk membeli barang yang nilainya turun dan tidak memberikan nilai tambahan.
Misalnya, KTA dan pinjaman online.
Utang produktif biasanya membebankan bunga tidak terlalu tinggi, dan kebalikannya utang konsumtif membebankan bunga yang cukup tinggi.
2. Jangan lari dari utang