Liga 1 2020

Para Pemain Persebaya Latihan Online di Tengah Covid-19, Ada yang Lakukan Aktivitas Ini

Latihan bersama secara online memanfaatkan aplikasi Zoom Cloud Meeting menyisakan kesan positif bagi para pemain.

Editor: Kander Turnip
Instagram @officialpersebaya
Persebaya Surabaya saat Evaluasi Performa Pemain 

Para Pemain Persebaya Latihan Online di Tengah Covid-19, Ada yang Lakukan Aktivitas Ini

TRIBUN-BALI.COM, SURABAYA - Skuat Persebaya sudah sekian lama tidak berlatih bersama karena manajemen tim meliburkan seluruh aktivitas tim sejak 21 Maret 2020 lalu akibat pandemi Covid-19 alias virus Corona.

Selama ini para pemain Persebaya kini hanya diwajibkan merekam video latihan dan dikirimkan kepada tim pelatih.

Mereka juga sempat beberapa kali menggelar latihan bersama secara online.

Striker Persib Wander Luiz Sembuh dari Covid-19, Eh Malah Mau Pulang ke Brasil

Pelatih Arema FC Mario Gomez Nggak Bisa ke Mana-mana, Ini Aktivitasnya Selama di Malang

Ternyata, latihan bersama secara online memanfaatkan aplikasi Zoom Cloud Meeting menyisakan kesan positif bagi para pemain.

Seperti yang diungkapkan oleh Rendi Irwan Saputra.

"Menyenangkan dan jadi pengalaman baru," kata Rendi, Rabu (15/4/2020).

Di samping mendapat pengalaman baru, bapak tiga anak ini merasa senang karena secara tidak langsung bisa melepas rindu dan bertatap muka dengan rekan satu tim.

"Saya senang bisa kembali melihat wajah teman-teman. Mereka melakukan kegiatan di rumah masing-masing," imbuh pemain bernomer punggung 12 ini.

Sementara itu, Gelandang Persebaya, Aryn Glen Williams akhirnya diperbolehkan pulang setelah dua minggu menjalani karantina mandiri.

Ia juga bisa kembali berkumpul dengan keluarga besarnya di Perth, Australia.

Sebelumnya, setelah ia dan pasangannya meninggalkan Surabaya, 28 Maret lalu.

Kiper Persebaya Angga Saputra Tetap Jaga Kebugaran Saat Libur Liga 1, Begini Caranya

Mengikuti anjuran Kedubes Australia, ia menjalani karantina dengan tinggal di salah satu hotel di Perth.

Seluruh kebutuhannya disediakan oleh pemerintah setempat.

“Saya merasa sehat. Kami menjalani cek keselamatan setelah karantina 14 hari," terang Aryn seperti dikutip dari laman resmi Persebaya.

"Kemudian kami mendapat sertifikat sehat yang menyatakan kami bukan ancaman bagi masyarakat. Sehingga kami dapat melanjutkan hidup seperti biasa,” tambah pemain 26 tahun itu.

Selama karantina, Aryn menyampaikan tak mengonsumsi obat khusus untuk mencegah terpapar virus Covid-19.

Bahkan, seusai menjalani karantina selama 14 hari, Aryn mengaku saat keluar tidak menjalani tes swab, tes menentukan apakah terpapar virus Corona atau tidak.

“Mereka tidak mengetes (swab) kami, hanya melakukan tes suhu. Setelah itu dinyatakan bersih (sehat) dan kami diperbolehkan pulang,” ucapnya.

Setelah melewati masa karantina selama 14 hari, Aryn tak sabar ingin segera bertemu dengan keluarganya.

Namun, ia sampaikan tak bisa terlalu leluasa ketika bertemu sanak saudaranya.

Ia memastikan bakal menjalani prosedur kesehatan seperti anjuran pemerintah setemoat dengan ketat selama di rumah.

“Apa yang saya lakukan pasti sesuai dengan prosedur dan protokol rumah sakit. Jaga jarak fisik minimal 1-3 meter, dan juga selalu memakai masker dan steril tangan,” pungkas Aryn.

Gelandang Persebaya Surabaya Mahmoud Eid tetap melakukan karantina mandiri setibanya di negara kelahirannya, Swedia.

Dia melakukan hal itu demi keamanan, meskipun pemerintah Swedia tak mewajibkan warganya melakukan karantina meskipun baru tiba dari negara lain.

Disampaikan pemain 26 tahun itu, ia tetap melakukan karantina mandiri selama kurang lebih 14 hari untuk memastikan tak membawa virus.

"Karena ini situasi yang sangat berbahaya, virus yang berbahaya, saya ingin memastikan saya tidak membawa apa-apa atau menerima apa-apa ketika kembali ke Swedia," terang Mahmoud Eid, Selasa (14/4/2020).

Apa yang ia lakukan juga bentuk sayang pada keluarga mencegah terhindar dari tertular Covid-19.

"Jadi saya peduli dengan ibu saya, istri, saudara saya yang sedang mengandung. Bahkan anak saudara laki-laki saya, dan tentu teman-teman saya dan orang-orang di sekitar saya," tambahnya.

Sebab, meski tak mengalami gejala, ia khawatir di perjalanan terpapar tanpa sadar.

"Karena kamu tidak akan pernah tahu apa yang bisa dilakukan virus ini, dan itu (virus) bisa mengenai orang lain dalam cara berbeda, jadi saya ingin memastikan orang-orang di sekitar saya aman dengan saya," katanya.

Dengan melewati masa karantina, menjadikannya tidak lagi was-was akan berkumpul dengan keluarga.

"Saya ingin memastikan saya tidak mendapat (virus) apa-jadi saya bisa rileks, sehingga bisa bersenang-senang dengan keluarga dan siapapun," pungkasnya.

Pemain berpaspor Palestina itu pulang ke negara kelahirannya, Swedia, setelah PSSI menghentikan Liga 1 2020 hingga 29 Mie akibat wabah Covid-19.

Mahmoud Eid juga memiliki cara tersendiri bisa menjaga kebugarannya di tengah menjalani libur panjang Liga 1 2020 akibat Covid-19 atau Corona.

Gelandang asing Persebaya Surabaya itu tetap latihan setiap harinya di Swedia.

Mahmoud Eid tetap mencoba jalani masa libur layaknya saat masih bersama tim, mulai latihan, maupun aktivitas sehari-hari.

"Saya mencoba melakukan rutinitas yang sama seperti yang saya lakukan ketika berlatih dengan tim," terang Mahmoud Eid.

Termasuk juga soal latihan mandiri menjaga kebugaran di tempat tinggalnya saat ini di Swedia

Setelah PSSI meliburkan kompetisi Liga 1 2020 hingga 29 Mei mendatang akibat wabah Covid-19, semua tim termasuk Persebaya meliburkan pemainnya.

Usai tim diliburkan, Mahmoud Eid, pemain berpaspor Palestina itu pulang ke negara kelahirannya, Swedia.

"Saya berlatih dengan sangat keras, saya mencoba berlari, menjaga stamina bahkan otot. Jadi saya banyak nge-gym, saya punya program dan saya ikuti," ujar Mahmoud Eid.

Di luar tetap menjaga kebugaran, Mahmoud Eid sampaikan, ia juga memperhatikan makanan yang dikonsumsi, berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan makanan sehat.

Ia juga tegaskan tak akan menjalani masa libur layaknya sebagian pemain lain yang sangat bebas, baik dari sisi aktivitas maupun makanan.

"Tetapi saya tidak seperti itu (sangat bebas), saya mencoba untuk berlatih, makan sehat dan tidur sebanyak yang saya bisa untuk pemulihan," ucapnya.  

Termasuk juga soal waktu istirahat setiap hari, Mahmoud Eid selalu berusaha memenuhi target minimal tidur delapan jam dalam sehari.

"Di malam hari sebagai contoh saya berusaha tidur setidaknya delapan jam, itu target saya setiap hari," katanya.

"Normal seperti yang saya lakukan biasanya tidur delapan sampai sembilan jam, saat siang hari saya tidur setidaknya 30 menit sampai maksimal satu jam, itu cukup bagi saya," pungkas Mahmoud Eid. (*)

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kabar Terbaru Pemain Persebaya Surabaya di Tengah Wabah Corona, Latihan Online Jadi Pelepas Rindu

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved