Pulang dari Malaysia Gatal-gatal dan Sakit Perut, Tuduh Saudara Ipar Menyantet
Dua pria merusak rumah H Misju karena menduga yang bersangkutan memiliki ilmu hitam atau santet.
TRIBUN-BALI.COM, SUMENEP - Dua orang pria dari Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura membuat geger.
Tim Resmob dan Tim Jokotole Polres Sumenep terpaksa meringkus kedua orang itu pada, Selasa (14/4/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.
Penangkapan dilakukan setelah dua orang tersebut diduga melakukan pengancaman dan perusakan sebuah rumah milik warga bernama H Misju.
Kedua pelaku ingin merusak rumah Misju karena menduga yang bersangkutan memiliki ilmu hitam atau santet.
Berdasarkan data yang dihimpun TribunMadura.com, dua warga Kecamatan Lenteng yang ditangkap itu masing-masing bernama Ach Sunjoto (38) dan Moh Ali Mukti (32).
Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas mengungkapkan kronologi penangkapan dua orang pelaku yang diduga mengancam dan merusak rumah warga milik H Misju.
AKP Widiarti Sutioningtyas menyatakan, penangkapan itu berawal dari informasi masyarakat.
"Dari informasi masyarakat itu, tim kami dari Resmob dan Jokotole Polres melaksanakan penangkapan," kata AKP Widiarti Sutioningtyas, Kamis (16/4/2020).
Lantas bagaimana modus dalam kejadian ini?
Mantan Kapolsek Kota Sumenep ini mengatakan, dua tersangka yang bernama Ach Sunjoto (38) dan Moh Ali Mukti (32) awalnya mendatangi rumah H Misju.
Setelah keduanya sampai di depan rumah, yang diisukan mempunyai ilmu hitam tidak keluar dari dalam rumahnya karena merasa takut dan terancam. Kedua tersebut kemudian berteriak - teriak.
Mendengar teriakan yang membuat suasana panik, saat itu Ali Fikri (cucu dari H Misju) keluar dari rumahnya yang terletak di depan rumah H Misju tersebut.
"Saat itu juga Ali Fikri ini keluar dari rumahnya, untuk menghalangi kedua pelaku agar tidak menggendor pintu rumah H Misju," ungkap Widiarti Sutioningtyas.
Namun, kedua tersangka tetap terus memukul kaca pintu rumah itu dengan tangan sampai kaca pecah.
"Hingga kaca rumah saudara H Misju ini pecah dan berkata (mengancam) jika 'Hawiyah' mati, maka mau saya bunuh bapakmu," katanya menirukan bahasa dua pelaku.