Ngopi Santai
Anomali Paman Sam dan Elang Super Afrika
Di kota tersebut sekelompok masyarakat justru menggelar aksi protes terhadap kebijakan Gubernur Michigan memperpanjang masa karantina terbatas.
Penulis: DionDBPutra | Editor: Eviera Paramita Sandi
Virus yang belum ada obatnya ini tak pandang bulu.
Menjaga jarak aman (physical distancing) dengan berdiam di rumah saja, menghindari kerumuman, merupakan pilihan terbaik yang ditempuh semua negara di dunia saat ini.
Di Amerika Serikat lebih dari 20 negara bagian sudah memberlakukannya.
Bertengkar dengan China
Sisi lain Paman Sam yang menarik perhatian di tengah pandemi Covid-19 adalah semangat bertengkarnya dengan China yang tak habis-habisnya.
Bertengkar dan menuding.
Padahal negeri tirai bambu tersebut memberikan bantuan memadai agar AS segera pulih dari serangan corona.
Awal pekan ini Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penghentian dana untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Trump beralasan badan kesehatan PBB tersebut telah menutup-nutupi keseriusan wabah virus Corona di China sebelum menyebar ke seluruh dunia.
Sumbangan dana dari pemerintah AS kepada WHO merupakan yang terbesar selama ini.
Tahun 2019, misalnya, pemerintahan Trump menggelontorkan dana sebesar 400 juta dolar AS untuk WHO.
Dalam konferensi pers, Trump mengatakan pemerintahannya menghentikan dana bagi WHO sambil melakukan peninjauan untuk “menilai peran WHO dalam salah kelola yang parah dan menutupi penyebaran virus corona."
Menurut Trump, WHO tidak transparan mengenai wabah tersebut sehingga AS menderita seperti sekarang.
"Dengan terjadinya pandemi Covid-19, kami memiliki keprihatinan mendalam apakah kemurahan hati Amerika telah dimanfaatkan sebaik mungkin," kata Trump seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/4/2020).
Trump menyebut WHO bias terhadap China dan berkolusi untuk mencegah saingan utama ekonomi AS itu terbuka tentang bencana kesehatan sekarang.