Corona di Bali
Seorang PMI Buleleng yang Dikarantina di Hotel Menolak Rapid Test
Suyasa mengimbau kepada seluruh PMI untuk mengikuti protokol yang telah dibuat, demi keselamatan seluruh masyarakat Buleleng.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Komang Agus Ruspawan
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Buleleng yang dikarantina di hotel kawasan Kecamatan Buleleng menolak untuk dilakukan rapid test.
Padahal, petugas kesehatan sudah datang ke hotel tersebut untuk melakukan pemeriksaan.
Sekda Buleleng yang juga sebagai Sekretaris Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, sangat menyayangkan kejadian ini.
Suyasa pun mengimbau kepada seluruh PMI untuk mengikuti protokol yang telah dibuat, demi keselamatan seluruh masyarakat Buleleng.
"Tolong diikuti arahan yang sudah kami buat ketika berada di tempat karantina. Kami kan tidak bisa menangkap PMI yang tidak mau dirapid test itu. Tidak bisa bersentuh langsung kecuali pakai APD. Sudah ada petugas kesehatan yang datang lengkap dengan APD namun dia tidak bersedia dirapid. Padahal rapid test itu dilakukan untuk mengetahui dia terbebas dari covid atau tidak," kata Suyasa, Minggu (19/4/2020).
Apakah ada sanksi yang akan diberikan kepada PMI yang menolak untuk dirapid test itu?
"Belum ada. Kami masih mencoba untuk melakukan pendekatan, agar para PMI ini punya pemahaman betapa pentingnya mengikuti arahan yang kami buat, demi keselamatan keluarganya, dan seluruh masyarakat Buleleng," jawab Suyasa.
Warga Pancasari Beri Dukungan PMI
Sementara itu, sejumlah warga Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, memberikan dukungan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Buleleng untuk dikarantina.
Aksi ini kemudian viral di sosial media, Minggu (19/4/2020).
Dalam video berdurasi 13 detik itu, warga tampak bersorak dan melambaikan tangan di pinggir jalan, saat para PMI itu melintas dengan empat unit bus yang disiapkan oleh Pemkab Buleleng.
Peristiwa ini diketahui terjadi pada Sabtu kemarin, sekira pukul 15.30 wita.
Perbekel Desa Pancasari, I Wayan Darsana, dikonfrimasi melalui saluran telepon membenarkan atas adanya dukungan warga terhadap para PMI yang pulang ke Buleleng untuk dikarantina tersebut.
"Ya itu bentuk dukungan dari warga kami, agar wabah virus ini segera hilang. Kebetulan juga salah satu PMI yang melintas itu adalah warga Desa Pancasari, jadi keluarganya ikut memberikan dukungan," kata Darsana.
Total PMI yang asal Desa Pancasari yang dijemput oleh Pemkab Buleleng pada Sabtu kemarin berjumlah tiga orang. Mereka dijemput dari Denpasar, dan didrop ke Pop Hotel Singaraja.
Setelah tiba di Pop hotel, baru lah tiga PMI asal Desa Pancasari itu dijemput oleh Satgas Penanganan Covid-19 Desa Pancasari untuk dikarantina di villa dan hotel yang telah disediakan oleh aparat desa setempat.
"Banyak dukungan atau aksi-aksi yang dilakukan oleh warga Desa Pancasari agar wabah virus corona ini segera hilang. Dengan menyemprot cairan disinfektan di jalan dan rumah setiap hari. Kami jug menyediakan vila dan hotel untuk tempat karantina PMI, total jumlah kamarnya ada 25," ungkapnya.
Adapun jumlah PMI asal Buleleng yang saat ini telah dikarantina di hotel maupun fasilitas umum lainnya sebanyak 313 orang.
Hari ini, diperkirakan akan terjadi penambahan sebanyak 59 orang yang akan dijemput oleh Dinas Perhubungan Buleleng di Denpasar.
Sementara jumlah hotel yang telah disediakan sebagai tempat karantina sebanyak 44 hotel dengan jumlah kamar 589.