Corona di Bali
Kasus Covid-19 Tertinggi di Bali, Bendesa di Denpasar Usulkan Pemkot Terapkan PSBB
Apalagi saat ini kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tertinggi di Bali dengan jumlah kasus 32 orang.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Ia pun mengatakan ada perbedaan ketika ia datang ke Kuta di mana jalanan terlihat sangat lengang.
Selain itu, dari sidak yang dilakukan di lampu merah di sesetan oleh pihak kepolisian pagi tadi, ditemukan 240 orang pengendara yang tak menggunakan masker.
"Mungkin kita perlu terapkan PSBB, atau jika tidak bisa, mungkin harus buat keputusan bersama lainnya seperti halnya saat pengarakan ogoh-ogoh kemarin," katanya.
Pihaknya mengatakan, jangan sampai semua usaha penanganan Covid-19 yang dilakukan menjadi sia-sia, apalagi Covid-19 ini tidak memandang krama wed maupun krama tamiu.
"Saya minta kalau bisa silakan diterapkan PSBB. Mungkin diterapkan 7 hari dan kita gotong royong untuk survive. Kalau tidak, buatkan keputusan bersama agar desa adat bisa lebih ketat dan warga tidak keluar masuk sembarangan.," katanya.
Menanggapi usulan PSBB ini, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan usulan tersebut sangat baik.
"Usulan PSBB ini bagus. Namun ada pertanyaan saya, apakah akan efektif kalau hanya Denpasar saja yang menerapkan PSBB, mengingat transmisi lokal terjadi hampir di seluruh kabupaten di Bali?" kata Rai Mantra.
Pihaknya pun berkaca dari Jakarta, di mana PSBB tersebut juga harus diikuti wilayah Botabek dan sampai saat ini ia juga belum melihat keberhasilannya.
"Itu perlu pengkajian holistik. Kalau kita lakukan 14 hari PSBB, lalu kita buka. Sementara daerah lain tidak melakukan PSBB, otomatis mereka akan masuk saat kita buka dan itu jadi kendala besar," katanya.
Pihaknya pun mengatakan apa yang dilakukannya saat ini dengan memisahkan orang yang datang dari luar mirip dengan PSBB.
Pihaknya mengatakan sudah menyusun tim analisis Covid-19 di Kota Denpasar.
"Dari 32 penderita, kami lihat tingkat kesembuhannya 11 orang, yang opname 20 orang, memang kurang dari 50 persen. Baru hampir 40 persen yang sembuh, itu cukup bagus walaupun ada meninggal 1, namun memiliki penyakit bawaan," katanya.
Rai Mantra pun mengatakan beberapa negara melakukan pola yang berbeda dalam penanganan Covid 19.
Namun ia mengatakan, yang lebih utama untuk pencegahan yakni penggunaan masker, jaga jarak, mengurangi pertemuan, menjadi hal yang sangat penting.
"Intinya disiplin diri untuk bisa mecegah Covid 19. Karena sejatinya virus itu tidak bergerak, yang bergerak itu orangnya," katanya. (*)