Sejarah Panjang Rempah Pala, Dulu Mahal dan Diperebutkan Hingga Dipercaya Mampu Mencegah Black Death
Pala jadi salah satu rempah yang berasal dari Indonesia, khususnya Kepulauan Banda di bagian timur Indonesia
Buku tersebut menyebutkan, pala dianggap bisa melindungi manusia wabah Black Death yang melanda Eropa pada abad ke-14 hingga 18.
Black Death merupakan penyakit akibat bakteri yang berasal dari tikus yang terinfeksi akibat gigitan kutu.
Memakai pala yang sudah dimasukkan ke dalam kantung kecil dan dikalungkan di sekitar leher dipercaya bisa mencegah pemakainya dari terkena Black Death.
Awalnya hal itu dianggap sebagai takhayul belaka.
Namun, jika melihat reaksi kimianya, pala mempunyai aroma khusus unik yang disebabkan oleh komponen bernama isoeugenol.
Tanaman akan membentuk komponen isoeugenol sebagai insektisida alami untuk mengusir kutu.
Meski demikian, apakah pala memang benar bisa efektif mengusir wabah hingga kini tidak terbukti.
Namun, yang pasti, aroma dari pala tersebut jadi salah satu alasan kenapa pala begitu diburu.
Menyebabkan halusinasi
Dilansir dari The Guardian, tempat penjualan obat di masa lalu lebih berhati-hati dalam menangani dan menjual pala daripada rempah lainnya.
The Salerno School, salah satu sekolah medis Eropa terbaik di awal abad pertengahan, memberikan peringatan soal pala.
“Satu biji baik untukmu, sementara yang kedua akan membuat bahaya untukmu, ketiga akan membunuhmu.”
Ini mungkin tidak sepenuhnya benar, tetapi memang pala bisa menjadi racun dalam dosis yang besar.
Minyak dalam pala mengandung myristicin.
Dalam dosis besar, myristicin akan menyebabkan halusinasi, igauan, debaran jantung tak beraturan, rasa mual, dehidrasi, dan rasa sakit.