Siswa SD Asal Sukawati Diduga Meninggal karena DBD

Setelah sebulan lalu DBD merenggut nyawa seorang balita, kini DBD diduga menjadi penyebab kematian seorang anak di Desa/Kecamatan Sukawati.

istimewa
ILUSTRASI 

"Perlu melakukan verifikasi kembali. Setiap ada laporan kematian diduga DBD, kami tidak serta merta menyatakan DBD. Kalaupun dokter yang menanngani mendiagnosa DBD, kami pastikan kembali dengan melakukan verifikasi. Memang dari laporan yang kami terima hingga saat ini ada dua orang meninggal karena diduga menderita DBD, kami masih lakukan audit,” ujarnya.

Anggota DPRD Gianyar, I Wayan Wardana terpukul mendengar seorang anak sekolah dasar (SD), meninggal diduga karena demam berdarah dengue (DBD).

Pasalnya, selama ini dia getol menyikapi masalah DBD, bahkan sampai menyiapkan fasilitas mandiri bagi pihak yang membutuhkan.

15 Warga Desa Tri Eka Buana Beralih Jadi Petani Arak Setelah Kena PHK Akibat Pandemi Covid-19

Pemkab Badung Perpanjang Penutupan Obyek Wisata Hingga 29 Mei 2020

Wardana meminta, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar, tidak mengesampingkan penanganan DBD di tengah pandemik covid-19.

"Saya memahami, pemerintah saat ini memang dihadapkan pada persoalan kesehatan yang rumit dan berat terkait dengan wabah Covid-19, namun tren naiknya jumlah kasus DBD , apalagi sudah memakan korban nyawa juga jangan diabaikan, peran jumantik perlu lebih dioptimalkan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved