Corona di Indonesia
Begini Cerita Pramugari AirAsia Dibalik Misi Pemulangan Repatriasi WN Filipina
AirAsia Indonesia menuntaskan penerbangan khusus dari Semarang ke Manila dalam rangka mendukung misi Kedutaan Besar Republik Filipina
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Seluruh awak kabin diwajibkan untuk mengenakan masker dan sarung tangan dimulai pada saat sesi pengarahan sebelum penerbangan.
Selain itu, wajib menerapkan jaga jarak sosial atau social distancing di lingkungan bandara hingga di dalam pesawat.
Saat penumpang memasuki pesawat, kami juga memberikan sarung tangan kepada seluruh penumpang.
“Kami memastikan seluruh penumpang telah mengenakan masker dan sarung tangan sebelum pintu pesawat ditutup. Kami pun dilengkapi dengan persediaan lebih masker, sarung tangan, dan hand sanitizer untuk penggunaan di dalam pesawat,” imbuhnya.
Marcellina memastikan seluruh penumpang telah menempati kursi sesuai ketentuan dan menjamin penerapan social distancing telah sesuai anjuran
Seluruh penumpang wajib menempati tempat duduk yang ditentukan sesuai dengan ketentuan jaga jarak sosial yang berlaku.
“Saya juga selalu mengimbau penumpang untuk disiplin menerapkan jaga jarak sosial selama penerbangan demi keselamatan bersama,” tambahnya.
Ia mengaku sempat berbincang dengan beberapa orang.
Mereka merasa sedih karena tidak tahu kapan akan kembali ke Indonesia mengingat Filipina masih menerapkan lockdown.
Namun, di sisi lain mereka juga tidak sabar dapat bertemu dengan keluarga masing-masing yang berada di Filipina.
“Sebagian besar dari penumpang tidak sempat membelikan oleh-oleh untuk keluarganya karena berusaha membatasi mobilitas selama masa pandemi, sehingga banyak dari mereka yang akhirnya berbelanja cenderamata, seperti polo shirt, topi, parfum, dan lainnya, untuk keluarganya,” ucapnya.
Saat pesawat berhenti sempurna dan pintu pesawat dibuka, petugas karantina langsung menginstruksikan agar seluruh penumpang tetap duduk dan mengisi beberapa formulir pernyataan kesehatan.
Petugas karantina juga memberikan pengarahan kepada seluruh penumpang dan menjelaskan seluruh prosedurnya.
Prosedur tersebut memakan waktu sekitar 45-50 menit dan penumpang diperbolehkan untuk keluar dari pesawat.
Sekembalinya ke Indonesia, ia mengaku seluruh awak kabin diwajibkan mengisi Health Alert Card (HAC).