Corona di Bali

Bertepatan Tilem Sasih Kadasa, Desa Adat Bungaya Karangasem Gelar Upacara Nunas Ica Peneduh Gumi

Sabha Desa Adat Bungaya, Gede Krisna Adi Widana mengatakan, upacara tersebut dilakukan karena merebaknya penyebaran Covid - 19 di Indonesia,

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Putu Supartika
Ilustrasi persembahyangan. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Desa Adat Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem akan menempuh langkah skala serta niskala untuk melawan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Satu diantaranya dengan menggelar Nunas Ica Peneduh Gumi saat Tilem Sasih Kedasa, Rabu (22/4/2020).

Sabha Desa Adat Bungaya, Gede Krisna Adi Widana mengatakan, upacara tersebut dilakukan karena merebaknya penyebaran Covid - 19 di Indonesia,  serta Karangasem khususnya.

Mengingat warga yang positif sudah ditemukan  di sekitar Adat Bungaya serta Kecamatan Karangasem.

Esok, 248 CPNS di Kota Denpasar Diambil Sumpahnya di 26 Titik melalui Teleconference

Pelaku Pariwisata Banting Setir Rintis Bisnis ‘Taksi Sayur Online’, Bebas Ongkir & Harga Terjangkau

"Kegiatan ini dilakukan karena ada musibah yakni Covid-19. Krama adat gelar upacara Nunas Ica Peneduh  Gumi saat Tilem Sasih Kedasa untuk  memohon kepada Tuhan agar bumi menjadi sejahtra dan manusianya bahagia,"kata Sabha Adat Bungaya,  Krisna  Widana, Selasa (21/4/2020).

Langkah ini pun disetujui oleh De Kabayan Wayan, Sabha Desa Adat Bungaya, berserta 2 Desa Dinas. Yakni Perbekel Desa Bungaya Kangin, Ida Bagus Nyoman Sudira, beserta  Perbekel Desa Bungaya, I Made Putra Darmayasa.

Terdapat 7 poin yang menjadi imbauan warga untuk  melawan virus corona.

Upacara Nunas Ica Peneduh Gumi digelar, Rabu (22/4) akan dimulai pukul 08.00 wita. Semua krama Adat Bungaya diimbau melaksanakan sesuai dengan arahan ditentukan. Pertama masyarakaat diminta menghaturkan banten rayunan atau sodaan putih kuning di sanggah  kemulan milik warga.

Pelaku Usaha Terdampak Covid-19 di Bali Harapkan Bantuan Pemerintah untuk Modal Banting Setir

Pelaku Usaha Terdampak Covid-19 di Bali Harapkan Bantuan Pemerintah untuk Modal Banting Setir

Kedua, segahan putih kuning di halaman merajan.

Yang ketiga menghaturkan segahan 9 tangkihan berisi bawang, jahe dan garam dicampur arak atau berem di luar rumah.

Keempat, setelah sembahyang warga langsung minta tirta pakuluh / wangsuh pada di sangah kamulan untuk mohon rahayu.

"Usai sembahyang warga langsung minta tirta pakuluh / wangsuh pada di sanggah kamulan. Mohon kehidupan kepada Ida Bhatara dan Bhatari, terutama di Bhatara 3 sakti,"ungkap Gede Krisna Adi Widana, pria yang juga menjabat sebagai Ketua KPU.

Kelima, semua krama Adat Bungaya  agar berdiam diri dirumah. Tidak keluar rumah jika tak ada keperluan.

Sedangkan keenam, semua di Desa  Adat Bungaya agar melakukan persembahyangan di tempat tinggalnya masing - masing.

Langkah ini untuk antisipasi penyebaran corona.

"Untuk krama Adat Bungaya semuanya yang memiliki usaha di pasar, mini market, toko, warung dan sebagainya agar tidak buka saat itu,"pintanya.

Pihaknya juga meminta warga memakai masker saat berpergian, jaga jarak, serta terpenting biasakan cuci tangan dengan sabun setelah keluar.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved