Corona di Bali
Pelaku Usaha Terdampak Covid-19 di Bali Harapkan Bantuan Pemerintah untuk Modal Banting Setir
Sektor informal terdampak pandemi virus Corona atau Covid-19 berharap ada bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta lainnya
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sektor informal terdampak pandemi virus Corona atau Covid-19 berharap ada bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta lainnya untuk modal banting setir setelah kehilangan pekerjaan.
Seperti disampaikan, Inisiator Taksi Sayur Online, Erwin Deddy Potty (25) kepada Tribun Bali, Selasa (21/4/2020).
Segala upaya dilakukannya bersama teman-teman seperjuangan, termasuk mendaftarkan Kartu Pra Kerja gelombang pertama, dan ia gagal.
Ia ingin mencoba lagi untuk gelombang kedua, karena baginya upaya-upaya pelatihan dan insentif dari pemerintah seperti ini sangat penting.
• Gede Mandra Jadi Korban Tabrak Lari, Polisi Cari Rekaman CCTV
• Pihak Kepolisian Memberikan Bantuan Sembako Pada Warga Tidak Mampu di Selemadeg Timur Tabanan
• Kembali Menjanjikan, Nelayan di Gianyar Sampai 2 Kali Melaut karena Tangkapan Ikan Melimpah
"Kemarin Kartu Pra Kerja sudah daftar gelombang pertama, hanya saja tidak dapat konfirmasi kayaknya nggak disetujui, katanya bakal ada pelatihan kan lumayan, ada insentif juga," katanya.
Hingga saat ini, ia mengaku belum tersentuh bantuan subsidi dari pemerintah daerah.
"Rencana mau daftar lagi, sama teman-teman juga ikut gelombang kedua, kan semua kehilangan pekerjaan, setiap ada peluang usaha harus kita ambil," tutur Erwin.
Ia kini berusaha merintis Taksi Sayur Online berupa jasa jual antar kebutuhan pokok rumah tangga seperti sayur, buah, dan daging untuk mengisi kantongnya kembali setelah sebulan terakhir ini terhenti akibat wabah Covid-19.
"Modal tidak begitu besar, seadanya yang kami punya, modal yang saya simpan habis tergerus sebulan terakhir ini, jadi harus hati-hati, kalau ada modal lebih besar kami lebih berani dari ini," pungkas pria asal NTT yang besar di Bali itu. (*)