Corona di Bali
Kembali Menjanjikan, Nelayan di Gianyar Sampai 2 Kali Melaut karena Tangkapan Ikan Melimpah
“Sampai-sampai ada nelayan sekarang yang melaut dua kali sehari karena banyaknya ikan yang bisa ditangkap, dan hasil tangkapan selalu laku,” ujar Puja
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Profesi nelayan, yang sejak beberapa tahun ini meragukan, dan banyak nelayan yang memilih alih profesi, justru di tengah kelesuan ekonomi akibat covid-19, profesi nelayan kembali menjanjikan.
Sejak beberapa pekan ini, para nelayan, khususnya di Pantai Gumicik, Desa Ketewel, Sukawati, mendapatkan tangkapan ikan melimpah.
Bahkan, ada nelayan yang melaut sebanyak dua kali sehari, lantaran saking banyaknya ikan.
• Temukan Kombinasi Mahluk Halus Pengurai Jerami Padi, Nengah Muliarta Raih Doktor
• Komponen Pariwisata Bali Fokus Penanggulangan Covid-19, Datangkan Wisatawan Saat Pandemi Berakhir
• Esok, 248 CPNS di Kota Denpasar Diambil Sumpahnya di 26 Titik melalui Teleconference
Tokoh nelayan setempat, I Wayan Puja, Selasa (21/4/2020) mengatakan, para nelayan di Desa Ketewel kembali bersemangat melaut.
Pasalnya, sejak beberapa pekan ini, tangkapan para nelayan melimpah.
Terlebih lagi, meskipun saat ini ekonomi masyarakat secara umum tengah di ambang kelesuan, hasil tangkapan para nelayan selalu laku terjual.
• Pelaku Pariwisata Banting Setir Rintis Bisnis ‘Taksi Sayur Online’, Bebas Ongkir & Harga Terjangkau
• Tak Pakai Masker, Pengunjung Pasar Banyuasri Buleleng Disuruh Pulang
• Asteroid Raksasa Dekati Bumi Pada Pertengahan Bulan Ramadhan, Begini Analisis Ahli
“Sampai-sampai ada nelayan sekarang yang melaut dua kali sehari karena banyaknya ikan yang bisa ditangkap, dan hasil tangkapan selalu laku,” ujar Puja.
Menurut Puja, nelayan aktif di Pantai Gumicik sebanyak 35 orang, dan semuanya mendapatkan tangkapan ikan melimpah.
Bahkan suasana pagi di Pantai Gumicik, bisa dikatakan kembali ke suasana Bali tempo dulu, dimana setiap pagi para istri nelayan menunggu suaminya datang dari laut.
• Doni Monardo Sebut Ada Kasus Pejabat Meninggal Dan Dimakamkan Normal Ternyata Hasil Tes Positif
• Pasien Positif Covid-19 Capai 700 Ribu & 40 Ribu Meninggal, Warga AS Malah Demo Minta Buka Lockdown
Lalu menjajakan ikan-ikan tangkapan suaminya pada masyarakat yang datang untuk membeli ikan yang masih segar.
“Kadang begitu nelayan menyandarkan perahunya di pantai, ikannya sudah dibeli masyarakat. Kadang nelayan baru turun dari perahu tangkapannya sudah habis terjual."
"Bila ikan tidak habis di perahu, biasanya dijajakan oleh istri-istri nelayan ke seputaran Pantai Gumicik. Para nelayan tetap menerapkan social distancing, dengan membatasi dan menjaga jarak dengan pembeli,” ujar Puja menceritakan penuh semangat.
• Pasien Positif Covid-19 Capai 700 Ribu & 40 Ribu Meninggal, Warga AS Malah Demo Minta Buka Lockdown
• Gelombang Tinggi Diperkirakan Capai 4 Meter, BMKG Imbau Masyarakat untuk Waspada
Kata Puja, rata-rata tangkapan ikan para nelayan saat ini mencapai 20 kilogram sampai 100 kilogram (kg), dengan jenis ikan tangkapan berupa ikan anyar Ketewel.
Jika nelayan beruntung, kata dia, biasanya mereka mendapatkan ikan tuna kecil.
Rata-rata hasil tangkapan ini dijual dari Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per sebungkung plastik kresek kecil atau hampir sekilogram.
“Kalau ikan tuna kecil yang beratnya 5 kilogram, biasanya dibeli oleh restoran atau warung kuliner seafood,” ujarnya. (*)