Ngopi Santai
Prahara Mudik atau Pulang Kampung
CORONAVIRUS Disease 2019 alias Covid-19 ikut mengguncang jagat perbahasaan.Corona memperkaya bahasa Indonesia. Tapi serentak jua merendahkan martabat
TRIBUN-BALI.COM, -- CORONAVIRUS Disease 2019 alias Covid-19 ikut mengguncang jagat perbahasaan.
Corona memperkaya bahasa Indonesia. Tapi serentak jua merendahkan martabatnya.
Kok bisa?
Gara-gara virus yang menyerang pernapasan ini, cara dan gaya kita berbahasa Indonesia yang memang doyan bikin singkatan dan akronim, kini menambah lagi koleksinya.
Sekarang keponakanku yang masih di bangku Sekolah Dasar (SD) pun sudah hafal apa itu ADP, ODP, PDP, OTG dan sebagainya.
ODP (Orang Dalam Pantauan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan), OTG (Orang Tanpa Gejala), APD (Alat Pelindung Diri).
Bahkan keponakanku familiar dengan istilah asing semisal WFH (Work From Home), SFH (Studi From Home), Lockdown dan lain-lain.
Pandemi Covid-19 pun mempertebal kegandrungan sebagian pejabat menggunakan istilah asing. Bahasa Inggris khususnya.
Mereka terlihat bangga bukan main memakai diksi social distancing lalu belakangan physical distancing.
Padahal ada padanannya dalam bahasa Indonesia yang niscaya lebih enteng dimengerti khalayak ketika si pejabat menyebarkan pesan tersebut.