Bocah 12 Tahun Itu Dibawa ke RS Sudah Tak Sadarkan Diri, Akhirnya Meninggal
Demam berdarah kembali merenggut nyawa seorang bocah di Buleleng, kali ini nyawa Komang Sri Wahyuni asal Desa Sudaji, Kecamatan Sawan tak tertolong.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Bambang Wiyono
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali merenggut nyawa seorang bocah.
Kali ini merenggut Komang Sri Wahyuni (12) asal Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng.
Bocah yang masih duduk kelas IV SDN 2 Sudaji ini meninggal dunia pada Minggu (26/4/2020) sore di RSUD Buleleng.
Kasubag Humas RSUD Buleleng, Ketut Budiantara saat dikonfirmasi pada Senin (27/4/2020) mengatakan, Wahyuni merupakan rujukan dari salah satu rumah sakit swasta yang ada di Buleleng.
Ia dirujuk ke RSUD pada Jumat (24/4/2020) lalu, dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri alias Dangue Shock Syndrome (DSS).
"Kesadarannya menurun terus. Kami rawat di ruang ICU. Kalau untuk trombositnya kami belum bisa memastikan, masih menunggu dari lab," ucapnya.
Budiantara pun tidak menampik, sejak Januari hingga saat ini sudah ada ratusan pasien yang dirawat akibat DBD.
Dengan rincian di Bulan Januari sebanyak 104 pasien, Februari 176 pasien, Maret 216 pasien, dan April sampai dengan tanggal 27 sebanyak 110 orang.
Dari ratusan pasien itu, tiga di antaranya meninggal dunia.
Mereka berasal dari Desa Ringdikit, Lingkungan Banyuning Timur, dan terkahir dari Desa Sudaji.
"Tiga pasien yang meninggal ini, usianya di bawah 15 tahun, dan meninggal di Bulan April," terang Budiantara.
Perbekel Desa Sudaji, Fajar Kurniawan membenarkan jika ada salah satu warganya yang meninggal akibat DBD.
Anak ketiga dari pasangan I Gede Edi Arta dan Ketut Sariasih ini rencananya akan dikubur di Setra Desa Sudaji, Selasa (27/4/2020) siang.
Tak hanya Wahyuni, Fajar menyebut ada sekitar tujuh warga lainnya yang juga terserang DBD.
Fajar mengaku sudah melakukan upaya fogging dan membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal korban.
"Ada sekitar tujuh warga di Desa Sudaji yang juga sempat terserang DB. Kami sudah melakukan upaya fogging, dan mengimbau masyarakat untuk membersihkan lingkungannya masing-masing agar nyamuk tidak berkembang biak," katanya.
Penderita DBD di Buleleng
* Januari 104 pasien
* Februari 176 pasien
* Maret 216 pasien
* Per 27 April 110 orang