Berita Buleleng

Kapolres Buleleng Resmi Pecat Aipda Made K dan Aipda Gede S, Ini Penyebab Keduanya di PTD

Dua anggota Polres Buleleng diberi sanksi tegas berupa pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dari institusi Kepolisian Republik Indonesia.

Istimewa
DIPECAT - Dua anggota Polres Buleleng dipecat dengan tidak hormat. Keputusan PTDH diambil karena dua anggota tersebut melakukan pelanggaran berulang, yakni bolos dinas berbulan-bulan hingga terlibat narkoba, Jumat (3/10/2025).  

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Dua anggota Polres Buleleng diberi sanksi tegas berupa pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dari institusi Kepolisian Republik Indonesia.

Pemecatan keduanya sebagai konsekuensi karena terlibat pelanggaran berat, yakni terlibat narkoba hingga sering bolos dinas. 

Dua anggota yang dipecat yakni Aipda Made K dan Aipda Gede S. Aipda Made K terlibat pada pelanggaran terkait narkoba.

Baca juga: ADU Jangkrik! Pelajar 15 Tahun Asal Tabanan Meninggal Dunia Pasca Kecelakaan di Pancasari Buleleng

Sedangkan Aipda Gede S melakukan bolos dinas berbulan-bulan (desersi). Pemecataan keduanya dilangsungkan pada upacara PTDH yang berlangsung Jumat (3/10/2025).

Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengungkapkan, keduanya diberhentikan berdasarkan keputusan Kapolda Bali tertanggal 18 September 2025.

Dalam amanatnya, Kapolres menegaskan tiga asas yang mendasari keputusan PTDH. Meliputi kepastian hukum, kemanfaatan, dan keadilan.

Dikatakan pula, PTDH bukanlah keputusan singkat. Sebab ada tahapan panjang yang harus dilalui.

Pun prosesnya dilakukan secara objektif dan transparan. 

Meski berat, keputusan PTDH terpaksa diambil demi menjaga disiplin, kehormatan, dan marwah Polri.

 Baca juga: Kecamatan Buleleng Dominasi Kebakaran Lahan Sepanjang September

Apalagi kedua anggota tersebut melakukan pelanggaran berulang, termasuk tidak melaksanakan dinas tanpa keterangan (desersi) serta keterlibatan pada pelanggaran terkait narkoba

"Keputusan ini bukan karena kebencian, tetapi demi tegaknya aturan dan kehormatan organisasi. Loyalitas, disiplin dan etika adalah fondasi utama dalam pengabdian. Ketika itu dilanggar berulang-ulang, tentu ada konsekuensinya," tegas dia. 

Kapolres berharap momentum ini menjadi cermin dan pengingat bagi seluruh personel agar lebih berhati-hati menjaga sikap dan perilaku.

Ia mengingatkan kembali sumpah serta tanggung jawab yang melekat pada setiap anggota Polri.

Yakni sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

"Belajarlah dari peristiwa ini. Jadikan sebagai pelajaran pahit bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Kita tidak akan menoleransi pelanggaran berat yang mencoreng nama baik institusi dan mengkhianati amanah rakyat," tandasnya. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved