Gede Praja Mahardika Bagikan Cara Sederhana Membuat Eco Enzyme, Bermanfaat Sebagai Pembersih Alami
Yayasan Sahabat Bumi Bali sendiri konsen terhadap pendidikan, kesehatan, lingkungan serta sosial ekonomi masyarakat.
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA- Salah satu founder Yayasan Sahabat Bumi Bali, yakni Gede Praja Mahardika SP S.K.M., membagikan tips cara sederhana dalam membuat Eco Enzyme.
Yayasan Sahabat Bumi Bali sendiri konsen terhadap pendidikan, kesehatan, lingkungan serta sosial ekonomi masyarakat.
Menurut Gede Praja Mahardika, Eco Enzyme merupakan hasil dari fermentasi sampah organik dari sisa atau kulit buah dan sayuran, gula (bisa gula pasir, gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air.
Eco Enzyme ini sendiri bisa menjadi cairan multiguna dan aplikasinya meliputi personal, rumah tangga, pertanian dan juga peternakan.
• Bill Gates Bela China & WHO, Sebut Amerika Serikat Sangat Buruk Tangani Pandemi Corona
• Kasatlantas Polres Gianyar Tegur WNA Tak Pakai Masker
• Tim Medis Puskesmas 1 Denpasar Selatan Gunakan APD Lengkap Saat Jam Pelayanan
Dan pada dasarnya, Eco Enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah buah atau sayuran.
Enzim dari sampah ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat dan cairan ini bisa menjadi anti virus , anti bakteri dan anti jamur, pembersih rumah, maupun sebagai pupuk alami dan pestisidia yang efektif.
"Manfaat eco enzyme mulai dari hemat, mengurangi polusi hingga air purify," sebut Gede Praja Mahardika.
Hemat yang Ia maksudkan adalah mengubah sampah dapur menjadi anti virus, anti bacteri anti jamur dan pembersih rumah tangga alami.
Lalu dapat mengurangi polusi karena gas metana yang dikeluarkan dari sampah yang dibuang dapat memerangkap 21x lebih banyak panas daripada CO2, memperburuk pemanasan global.
Dan manfaat ketiga adalah membersihkan udara dari racun, polusi dan menghilangkan bau.
Tidak hanya itu, eco enzyme juga bermanfaat sebagai pembersih rumah tangga, insektisida, antiseptik, perawatan tubuh, pupuk dan lain-lain.
"Karena kandungannya, eco Enzyme memiliki banyak cara untuk membantu siklus alam seperti memudahkan pertumbuhan tanaman sebagai fertilizer, mengobati tanah dan juga membersihkan air yang tercemar. Selain itu bisa juga ditambahkan ke produk pembersih rumah tangga seperti shampoo, pencuci piring, deterjen," ujarnya pada Tribun Bali.
Menurutnya, pembersih enzim ini 100 persen natural dan bebas dari bahan kimia, mudah terurai dan lembut di tangan dan lingkungan.
Cairan ini juga penolak serangga alami yang membuat semut, serangga dan yang lainnya menjauh.
Saking alaminya, setelah digunakan untuk pel, cairan ini juga bisa dipakai untuk menyiram tanaman.
Eco Enzyme juga dapat digunakan untuk merangsang hormon tanaman untuk meningkatkan kualitas buah dan sayuran dan untuk meningkatkan hasil panen.
"Yuk bikin anti virus, anti bactery, anti jamur dan anti septik sendiri. Banyak diantara kita pada panik, hand sanitizer mahal bahkan habis, desinfectant susah dicari, mahal bahkan habis dipasaran. Sebenarnya alam memberi solusi terhadap setiap permasalahn kita dilingkungan," ungkapnya
Dan berikut ini cara sederhana yang dibagikan oleh Gede Praja Mahardika.
Menyiapkan bahan-bahan mulai dari 500 ml air, 50 gram gula pasir (bisa juga dengan gula merah), 150 gram kulit buah atau sisa buah yang baru dan semakin segar hasilnya semakin bagus.
Adapun cara membuatnya, yakni larutkan gula didalam air masukan kedalam botol, kemudian campurkan kulit atau sisa buah lalu ditutup yang rapat.
"Mudah kan ya,? Rumusnya 10 : 1 : 3. Air : gula : Sampah Buah/ sayur," ungkapnya.
Tambahnya, lalu simpan ditempat yang kering dan sejuk dengan suhu dalam rumah.
Biarkan selama 1-2 minggu dan buka setiap hari di minggu pertama, kemudian 2-3 hari sekali, kemudian seminggu sekali.
"Semakin lama kualitas Eco Enzyme semakin bagus, wanginya juga menyesuaikan dengan jenis buahnya.
Di minggu pertama akan ada banyak gas yang dihasilkan. Kadang ada lapisan putih di permukaan larutan.Saat Panen saring eco enzyme menggunakan saringan. Sudah bisa dimanfaatkan dengan bau wangi buah yang difermentasi," jelasnya.
Menurutnya, residu juga bisa dikeringkan kemudian diblender untuk jadi kompos.
"Dari hari pertama kita membuat Eco Enzyme, prosesnya akan melepaskan gas ozon (03). O3 dapat mengurangi karbondioksida (CO2) di atmosfer yang memperangkap panas di awan. Jadi akan mengurangi efek rumah kaca dan global warming," tuturnya.
Tambahnya, enzim mengubah amonia menjadi nitrat (NO3), hormon alami dan nutrisi untuk tanaman.
Sementara itu mengubah CO2 menjadi karbonat (CO3) yang bermanfaat bagi tanaman laut dan kehidupan laut.
"So, dari yang ada disekitar kita, bahkan dimeja makan kita bisa membuat anti virus, anti jamur, anti bacteri, anti septik dan desinfectant sendiri. Ayuk, gak usah panik saat semua kebutuhan kesehatan kita habis dipasaran. Alam selalu menyiapkan solusi untuk kita.Semangat dan mari jaga kesehatan," terangnya.
Menurutnya mencegah lebih baik daripada mengobati.
"Selalu ada cerita, salam clean and green," ucap Gede Praja Mahardika. (*)