Bulan Ramadhan

Ini 4 Tips Bisnis Kuliner Ramadhan di Tengah Pandemi Corona dari Dosen FEB Unair

Bisnis musiman ini sudah menjadi hal yang wajar karena orang selalu butuh makanan dan minuman.

Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Noviana Windri
ilustrasi berbagai jenis minuman takjil 

 Tak kalah penting ialah, masyarakat dapat mengetahui produk yang higienis.

Untuk menjamin kebersihan produk, produsen bisa memberi informasi yang menyatakan suhu tubuh pembuat produk tersebut.

Selain itu, media sosial juga dapat dipakai untuk menjelaskan kebersihan proses produksi hingga pengantaran.

 "Pastikan stok tersedia dan perhitungkan waktu pemrosesan dengan waktu pengantaran ke konsumen.

Jangan sampai konsumen kecewa karena mendapatkan produk kulinernya melewati waktu berbuka puasa atau melewati jam makan sahur," jelasnya.

Jika konsumen memilih datang ke lokasi penjualan, sediakan produk kuliner dalam bentuk kemasan minimal dua jam sebelum waktu berbuka puasa.

"Pikirkan juga cara pembayaran yang efektif, sehingga konsumen benar-benar hanya datang, mendapatkan produknya, membayar dan langsung pergi," imbuh Siwi.

 3. Jaga stok dan bahan baku

Biasanya, sejak memasuki Bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri, harga sembako tidak stabil.

Selain harus mengantisipasi lonjakan harga tersebut, produsen juga harus jeli memperhitungkan jumlah order dengan ketersediaan stok dan bahan baku.

 Di masa pandemik Covid-19, hal yang perlu dipertimbangkan untuk menjaga pasokan stok bahan baku adalah faktor transportasi.

 Karantina wilayah atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan berpengaruh pada waktu datangnya bahan baku yang dipesan.

Hal tersebut selayaknya dipertimbangkan.

4. Kualitas diperhatikan

Ketika memilih bahan baku dan mengolah produk, produsen harus berhati-hati.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved