Corona di Bali
Masyarakat Khawatir ke RS, Kunjungan ke Poliklinik RSUD Klungkung Menurun Drastis
RSUD Klungkung, Bali mengalami penurunan kunjungan pasien di Poliklinik, pasca pandemi Covid-19.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - RSUD Klungkung, Bali mengalami penurunan kunjungan pasien di Poliklinik, pasca pandemi Covid-19.
Warga merasa takut, karena berpikir rumah sakit merupakan tempat yang beresiko tinggi terhadap penularan Covid-19.
Apalagi saat ini RSUD Klungkung juga menangani pasien Covid-19.
Dirut RSUD Klungkung, dr I Nyoman Kesuma menjelaskan, penurunan pasien rawat jalan ke Poliklinik RSUD Klungkung terjadi sejak bulan Maret 2020.
• Ini Jawaban Materi Simetri Lipat dan Sifat-Sifat Bangun Ruang untuk Kelas 4-6 SD di TVRI
• PNS atau ASN yang Nekat Mudik Akan Mendapat Tiga 3 Jenis Sanksi Ini
• 1.041 UMKM di Karangasem Terkena Dampak COVID-19, Pemkab Usulkan Bantuan ke Pusat
Penurunannya mencapai 40 persen.
Menurutnya, ini dikarenakan masyarakat masih khawatir dan berpikir jika rumah sakit tempat yang paling berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19.
Warga lalu memilih memeriksakan diri ke RS swasta.
Padahal pihak RSUD Klungkung telah menentukan protap pencegahan Covid-19.
Dengan kondisi ini, kemungkinan besar target yang sudah ditentukan sebelumnya tidak tercapai.
"Penurunannya sangat signifikan, terjadi sejak akhir Maret lalu. Dengan penurunan kunjungan ke poliklinik ini, kemungkinan besar target tahun ini tidak tercapai,” ungkap dr Nyoman Kesuma, Senin (27/4/2020).
dr Kesuma meminta masyarakat untuk tidak khawatir memeriksakan diri ke Poliklinik jika kondisi sedang tidak sehat.
Selama ini pihak RSUD Klungkung telah menetapakan standar operasional yang ketat, agar tidak terjadi penyebaran virus Corona di wilayah RSUD Klungkung.
Sebelum menjalani perawatan, pengunjung RSUD Klungkung akan menjalani screening test, seperti pemeriksaan suhu tubuh dan juga wawancara terkait keterkaitan pasien dengan penyebaran Covid-19.
"Kalau sudah lolos serangkaian screening, baru bisa masuk ke poliklinik maupun ruangan perawatan selanjutnya,”ungkap Kesuma.
Sementara warga yang dilarikan ke UGD RSUD Klungkung mengalami peningkatan sejak April ini.
Adapun keluhannya karena panas yang tidak kunjung turun, sesak yang tidak kunjung membaik, dan lainnya.
“Peningkatan pasien yang dilarikan ke UGD sekitar 10 persen. Biasanya pasien yang sudah menahan-nahan sakit, tidak bisa ditahan lagi dan akhirnya ke UGD. Seperti kasus DB yang sudah parah baru dibawa ke UGD RSUD Klungkung,” ungkapnya. (*).