Terminal Mengwi Berhenti Beroperasi, Pendapatan Listiani Jadi Merosot
Pihaknya mengatakan meski operasional terminal diberhentikan, ia tetap mengais rejeki di wilayah Terminal Mengwi.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
“Biasanya satu hari 4 termos (air panas-red) habis. Sekarang habis satu saja sudah lumayan,”kata Listiani sambil menunjuk dua termos air panas.
Dengan kondisi yang angat sepi ini, pihaknya berharap Wabah Covid-19 segera berlalu.
Sehingga pihaknya kembali bisa menjagjagkan barang dagangannya.
“Sebagai rakyat kecil kita hanya bisa berharap semoga Virus Corona cepat selesai,” katanya lagi.
Selain hasil dagangannya turun drastis, sang suami yang bekerja sebagai kuli bangunan juga tak lagi mendapat pekerjaan. Hal itu kembali karena wabah covid-19 melanda Indonesia termasuk Bali.
“Suami kuli bagunan, sekarang tidak bekerja karena tidak ada proyek,” tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya mengaku tidak bisa melaksanakan mudik atau pulang kampung. Lantaran biaya yang yang belum mencukupi. Meski dipaksa untuk pulang akunya tidak akan bisa kembali lagi untuk menyewa transportasi.
“Nanti kalau pulang takutnya tidak bisa ke sini lagi. Apalagi sekarang ada larangan, untuk mudik,” bebernya
Lanjut dijelaskan, dengan kondisi yang sangat sepi, ia tetap menjual barang dagangannya dari pukul 08.00 wita, hingga sore. Hal itu pun bergantung habisnya dagangan yang di bawanya.
“Pulangnya tidak menentu, kadang sore, kadang juga malam. Bergantung barang dagangan yang saya bawa,” pungkasnya. (*)