Breaking News

Corona di Indonesia

Dua Bulan Virus Corona Telah Merebak di Indonesia, Kapan Mencapai Puncaknya?

Hampir dua bulan wabah virus corona menyebar di Indonesia, data hingga Kamis (30/4/2020) sore menunjukkan ada 10.118 kasus Covid-19

Editor: Wema Satya Dinata
Shutterstoc dari Kompas.com
ILUSTRASI Virus Corona di Indonesia 

TRIBUN-BALI.COM - Indonesia, melalui Presiden Jokowi mengumumkan pertama kali adanya kasus infeksi virus corona pada 2 Maret 2020 lalu.

Hampir dua bulan wabah virus corona menyebar di Indonesia, data hingga Kamis  (30/4/2020) sore menunjukkan ada 10.118 kasus Covid-19 di seluruh Tanah Air.

Dari jumlah itu, sebanyak 792 orang meninggal dunia dan 1.522 orang sembuh.

Bagaimana melihat kasus Covid-19 di Indonesia selama dua bulan ini?

Bali Ditetapkan Sebagai Pulau Populer Dunia, Dapat Tingkatkan Citra Pariwisata Tingkat Internasional

Banyuwangi Mulai Cairkan BLT dari Kemensos untuk 32.344 KK

Saat Ditemukan Bayi Tertutup Plastik Hitam, Polsek Kuta Selatan Lakukan Penyelidikan

Epidemiolog Indonesia dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan, angka kasus saat ini bisa dilihat dari dua sisi.

Pertama, angka tersebut menunjukkan cakupan tes yang dilakukan Indonesia telah mulai meningkat. Hal ini dinilainya sebagai sebuah pertanda baik.

“Kedua, menunjukkan tren kasus kita sesuai estimasi, masih meningkat atau belum pada puncak,” kata Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/5/2020).

Puncak Pandemi

Mengenai puncak pandemi virus corona, Dicky mengatakan, akan bervariasi di setiap wilayah.

Alasannya, waktu terjadinya kasus di setiap kepulauan juga bervariasi.

“Dari tren yang ada, Pulau Jawa akan mengalami puncak lebih awal, di sekitar akhir Mei dan awal Juni. Ini yang harus diantisipasi dengan penyediaan layanan kesehatan (ICU, ventilator, jumlah tenaga medis, APD dan sebagainya),” ujar Dicky.

Biasanya, lanjut Dicky, masa puncak memiliki durasi waktu relatif lama yakni kisaran 10-20 hari.

Di sisi lain, ia mengingatkan, Indonesia perlu mewaspadai adanya gelombang kedua.

“Mengingat sampai saat ini Covid-19 di Indonesia diperkirakan masih memiliki angka reproduksi di atas 1, ditambah kita belum memiliki vaksin," jelas Dicky.

"Selain itu, sebagian besar populasi global di mana menurut WHO 90 persen lebih belum memiliki imunitas, maka potensi penyakit Covid-19 tetap ada dan menyerang kembali dalam bentuk gelombang kedua atau ketiga,” ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved