Pengumuman Kelulusan

Lulus di Tengah Pandemi Covid-19, Siswa di Denpasar Curhat & Sesalkan Momen Bersejarah Ini

Pengumuman kelulusan tahun ini tampaknya berbeda dengan tahun sebelumnya.

Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
(Ilustrasi) Ribuan siswa rayakan kelulusan di parkiran GOR Ngurah Rai, Denpasar, Kamis (3/5/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Kadek Rika Riyanti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pengumuman kelulusan tahun ini tampaknya berbeda dengan tahun sebelumnya.

Bila tahun sebelumnya diwarnai aksi corat-coret, konvoi ke sejumlah tempat, atau mengadakan prom night, sepertinya siswa tahun ajaran 2019/2020 kali ini harus legowo karena tidak dapat menikmati tradisi-tradisi kelulusan tersebut.

Pasalnya, di tengah pandemi Covid-19 ini, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali mengeluarkan Surat Pengumuman Kelulusan yang sedikitnya berbunyi terkait pengumuman kelulusan agar disampaikan melalui media online (web sekolah, WhatsApp grup, line, SMS dan sebagainya), sehingga siswa dan guru dilarang ke sekolah.

Selain itu, pada surat itu pula dituliskan bawah kepala sekolah akan mengimbau kepada orang tua siswa untuk mengawasi anaknya agar tetap berada di rumah, serta Kepala Sekolah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat terkait dengan pengumuman kelulusan siswa.

Sebanyak 61.207 Siswa SMA/SMK/SLB di Bali Dinyatakan Lulus Hari Ini, Hanya 3 Orang yang Tak Lulus

Bule Belgia Ini Menangis Lihat Kondisi Warga Bali yang Kesulitan Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19

Puasa Ditengah Pandemi Covid-19, Kepala Dusun Kampung Islam Kepaon Denpasar Atur Penjualan Takjil

Kemudian mengenai penyerahan siswa kepada orang tua menggunakan berita acara pelepasan siswa kelas XII dari Kepala Sekolah kepada Ketua Komite sebagai perwakilan orang tua siswa.

Penyerahan SKL/ijazah/pemenuhan kewajiban siswa diatur oleh Kepala Sekolah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan atau physical distancing,

“Acara perpisahan/prom night/graduation tahun ini ditiadakan,” tulis Boy dalam surat tersebut.

Terkait hal itu, salah satu siswa SMK negeri di Denpasar, Supradnya, mengaku sedikit kecewa soal kelulusan di tengah pandemi korona ini.

Kendatipun Ujian Nasional dihapuskan, ia sangat menyayangkan hal ini karena tidak bisa merayakan kelulusan bersama teman-temannya.

“Lulus ditengah pandemi Covid-19 ini membuat perasaan saya sangat kecewa, meskipun UN dibatalkan yang dimana itu semua pun mimpi siswa (UN dihapuskan),” ujarnya, ketika diwawancarai Tribun Bali melalui pesan instagram, Sabtu (2/5/2020).

Menurutnya, lulus tetapi hanya bisa berdiam diri di rumah di tengah wabah pandemi ini bukanlah seperti yang diinginkannya.

“Sekarang saya semestinya bisa bersama teman merayakan kelulusan di luar, di saat terakhir saya bersama mereka semua,” sesalnya.

Di sisi lain, Eki, salah satu siswa SMA IT di Denpasar mengaku walaupun tidak dapat merayakannya bersama teman dekat, ia mengatakan tetap senang menerima berita kelulusannya.

Karena, tambah dia, hal yang utama adalah kesehatan dan keselamatan bersama, perihal merayakannya bersama teman, itu bisa dilakukan lain waktu saat pandemi ini berakhir.

“Yang penting lulus dulu, kalau rayain sama teman bisa nanti-nanti,” tandasnya.

Tiga Siswa tak lulus

Sebanyak 61.207 siswa SMA/SMK/SLB Se-Bali dinyatakan lulus pada hari ini, Sabtu (2/5/2020).

Hari ini, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) seluruh siswa SMA/SMK/SLB Se-Indonesia menerima pengumuman kelulusannya.

Di Bali, pengumuman kelulusan disampaikan melalui online seperti web sekolah, grup WhatsApp, line, dan sebagainya.

Berdasarkan data yang diterima Tribun Bali terkait Kelulusan Siswa Jenjang SMA/SMK/SLB tahun ajaran 2019/2020 pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah (Negeri) dan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat (Swasta) se-Bali sebanyak 28.653 siswa SMA atau sebesar 99,99% dari 28.656 dinyatakan lulus.

Sisanya, 3 orang lagi dinyatakan tidak lulus.

Sedangkan untuk SMK, dari 32.430 siswa yang dinyatakan lulus sebanyak 32.424 siswa atau sebesar 99,98% dengan jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 6 orang.

Sementara untuk jenjang SLB, dari 130 siswa yang terdaftar, semuanya dinyatakan lulus atau kelulusan 100%.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, IKN Boy Jayawibawa, Sabtu (2/5/2020), nantinya siswa yang tidak lulus ini akan mengulang kembali di sekolahnya.

Sementara itu, terkait peraihan nilai tertinggi, Boy menyampaikan bahwa hasil rekapannya belum bisa diketahui hari ini.

“Rekam nilai belum (selesai),” tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved