Amerika Serikat Izikan Obat Remdesivir Untuk Pasien Virus Corona, Ini Keunggulan & Perbandingannya

Pasien yang diberi remdesivir dapat meninggalkan rumah sakit, rata-rata dalam 11 hari, dibandingkan 15 hari

Editor: Eviera Paramita Sandi
kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat mengizinkan penggunaan darurat obat remdesivir sebagai obat untuk pasien virus corona atau Covid-19 supaya mereka bisa pulih dengan cepat.

Obat ini adalah obat pertama yang terbukti membantu memerangi penyakit Covid-19.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration/FDA), Jumat (1/5) waktu setempat atau Sabtu WIB, memberikan persetujuan penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) setelah hasil awal dari studi yang disponsori pemerintah menunjukkan remdesivir buatan Gilead Sciences mempersingkat waktu pemulihan hingga 31 persen, atau rata-rata sekitar empat hari.

Penelitian dilakukan terhadap 1.063 pasien, dilakukan secara ketat , termasuk terhadap kelompok pembanding yang menerima perawatan biasa.

Oleh karena itu efek remdesivir dapat dievaluasi secara ketat.

Pasien yang diberi remdesivir dapat meninggalkan rumah sakit, rata-rata dalam 11 hari, dibandingkan 15 hari untuk kelompok pembanding.

Obat ini juga dapat mengurangi kematian, meskipun itu tidak pasti dari hasil yang diungkapkan sejauh ini.

Anthony Fauci dari National Institutes of Health mengatakan obat itu akan menjadi standar perawatan baru untuk pasien Covid-19 yang sakit parah.

Obat belum diuji pada orang yang menderita penyakit ringan.

Obat diberikan melalui infus di rumah sakit.

Gilead mengatakan akan menyumbangkan stok obat yang tersedia saat ini dan meningkatkan produksi untuk menghasilkan lebih banyak.

Tidak ada obat yang disetujui sekarang untuk mengobati pasien Covid-19, dan remdesivir masih perlu persetujuan resmi bukan sekadar untuk penggunaan darurat.

FDA sebelumnya memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk obat malaria, hydroxychloroquine, setelah Presiden Donald Trump berulang kali mempromosikannya.

Namun, tidak ada penelitian besar berkualitas tinggi yang menunjukkan obat ini bekerja untuk menyembukan Covid-19, dan memiliki masalah keamanan signifikan.

Gilead Sciences Inc menyatakan durasi pengobatan 5 hari hingga 10 hari, berdasarkan tingkat keparahan penyakit.

Pemerintah AS akan mengoordinasikan donasi dan distribusi remdesivir ke rumah sakit di kota-kota yang paling terkena dampak Covid-19.

Beri sumbangan

Rumah sakit yang mempunyai unit perawatan intensif dan rumah sakit lain yang dianggap paling membutuhkan akan menerima prioritas dalam distribusi remdesivir. Gilead bekerja dengan pemerintah AS terkait distribusi remdesivir dan akan memberikan lebih banyak informasi ketika perusahaan mulai mengirimkan obat ini di bawah EUA.

“EUA ini membuka jalan bagi kami menyediakan penggunaan darurat remdesivir untuk pasien Covid-19 yang parah,” kata Daniel O'Day, Ketua dan Kepala Eksekutif Gilead Sciences.

Gilead telah menyumbangkan seluruh persediaan produk jadi dan belum selesai yang ada untuk membantu mengatasi kebutuhan medis mendesak.

Dengan asumsi pengobatan per pasien diberikan selama 10 hari, sumbangan Gilead sebanyak 1,5 juta dosis individu, akan diberikan tanpa biaya untuk merawat pasien setelah otorisasi darurat potensial.

Gilead akan terus mendukung uji klinis, dan memperluas akses dan program penggunaan remdesivir.

Selain itu, Gilead akan mengevaluasi alokasi pasokan global secara berkelanjutan menggunakan beberapa sumber data independen untuk melacak insiden dan tingkat keparahan wabah.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AS Izinkan Remdesivir untuk Obati Covid-19

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved